Jakarta, NU Online
KH Hasyim Muzadi, mengatakan jika mengandung spekulatif, kupon yang ditawarkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat sebagai cara pencarian dana olahraga berarti judi. "Kalau sudah judi, artinya tidak boleh. Silahkan masyarakat yang menilai itu," kata Hasyim Muzadi, kepada wartawan di Pontianak, Jumat.
Menurut Muzadi, dalam hal pengusulan adanya kupon untuk pencarian dana olahraga harus ada kejelasan apakah kupon itu mengandung spekulatif atau tidak? Yang dimaksud spekulatif, menurut ia, kalau dapat maka orang akan untung tetapi kalau tidak mendapat orang akan rugi. Kalau sudah begitu, namanya judi.
"Kalau sudah judi, tidak perlu ditanyakan lagi karena sudah jelas, tidak dibolehkan," imbuhnya. Tetapi kalau memang kupon itu pemegangnya mendapat undian untung, tetapi kalau tidak dapat tidak dirugikan, namanya berhadiah, maka silakan jalan.
PBNU, menurut ia, dalam masalah tersebut hanya memberikan kriteria. Karena pihaknya juga belum mempelajari persoalan teknis yang sesungguhnya dari kupon yang sedang disiapkan KONI itu.
Ia mengatakan sampai saat ini PBNU belum mendapat penjelasan dari KONI Pusat mengenai masalah teknis kupon itu. Namun, masyarakat diharapkan dapat memahami secara jelas patokan yang sudah disampaikan PBNU.
"Kita sudah memberitahukan masyarakat. Ada atau tidak unsur spekulatif, kalau ada maka disebut judi. Kalau judi jangan dekat-dekat," katanya. Tetapi ia menambahkan, kalau teknis pencarian dana KONI itu berbentuk kupon berhadiah, seperti "door prize", menjadi hal yang boleh-boleh saja untuk dilaksanakan. Seperti itu justru merupakan cara yang bagus, karena mencari keuntungan dengan cara halal.
Namun persoalan akan menjadi lain, katanya lagi, kalau memang betul model pencarian dana itu seperti Porkas (tempo dulu-red) yang memang jelas sebagai bentuk judi. "Jadi tulis saja seperti itu, ada "nggak" unsur spekulasinya? Biar nanti masyarakat yang menilai. Kalau ada unsur spekulatif ya judi, kalau tidak ada ya bukan judi," katanya.(mkf)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua