PBNU: Sekolah yang Tak Mau Upacara Bendera Sebaiknya Dibimbing Dahulu
NU Online · Selasa, 14 Juni 2011 | 12:41 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf berpendapat sekolah-sekolah yang selama ini tidak mau menyelenggarakan upacara bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan tidak sepakat dengan Pancasila sebaiknya dibimbing dahulu, tidak perlu ditutup.
“Perlu dilakukan pendekatan, diberi pengartian perbedaan antara menyembah dengan member hormat dalam konteks sosial,” katanya di gedung PBNU, Selasa (14/6).
<>
Ia menjelaskan, adanya sekolah yang bersikap seperti itu juga dikarenakan karena selama ini tidak ada pengawasan pasca runtuhnya Orde Baru mengenai ideologi negara sehingga ada ada kelalaian dari Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama sebagai kementerian yang membawahi sekolah dan madrasah.
Dijelaskannya, pendapat tentang haramnya menghormati bendera dan menyanyikan lagu Indonesia raya bukan hanya di daerah. Ia mengenal ulama dari ormas Islam kanan yang juga mengharamkan hal tersebut karena mengikuti fatwa dari ulama di Saudi Arabia.
Ia mencontohkan fenomena seperti itu seperti sungkem kepada orang tua. Hal ini tidak dapat disamakan dengan menyembah orang tua, tetapi sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua. “Dalam kehidupan kebangsaan juga seperti itu,” paparnya.
Dalam penetahuannya, pada penutupan acara di TV yang menggunakan lagu kebangsaan bukan hanya tejadi di Indonesia, tetapi Arab Saudi yang dikenal sebagai negara Islam konservatif dan menjadi rujukan kelompok Islam wahhabi juga melakukannya.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua