Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan prihatin krisis yang terjadi di Mesir, dan dikhawatirkan membawa negara Islam itu ke dalam keruntuhan seperti yang dialami Irak.
"Kami, PBNU, sangat prihatin. Kalau Mesir menjadi seperti Irak maka habislah harga diri umat Islam," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat memberi sambutan pada Rapat Kerja Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di Jakarta, Senin.<>
Menurut Said Aqil, meski ada persoalan di dalam negeri itu, krisis yang terjadi di Mesir jelas direkayasa dengan tujuan tertentu. "Saya yakin itu by design, walau ada faktor internal," kata kiai lulusan Universitas Ummul Qura, Mekkah, Arab Saudi tersebut.
Mesir, kata Said Aqil, merupakan salah satu negara yang menjadi pusat pengembangan sekaligus benteng bagi agama dan kebudayaan Islam.
Di negara itu berdiri perguruan tinggi Islam yang terhormat, Al Azhar, serta tempat Organisasi Liga Arab bermaskas. Situs-situs peradaban Islam juga tersebar di dalamnya. "Kalau sampai Mesir `diirakkan` maka hancurlah Islam, Arab, karena Mesir itu saudara tua Arab dan Islam," katanya.
Oleh karena itu, demi menghindarkan terjadinya kerusakan yang lebih besar, Said Aqil berharap Presiden Hosni Mubarak bersedia mengundurkan diri sebagaimana imbauan sejumlah kalangan, termasuk dari ulama terkemuka Mesir Syekh Yusuf Al Qaradawy.
"Semoga Hosni Mubarak mau menerima imbauan Syekh Yusuf Qaradawi," kata Said Aqil.
Pada bagian kesempatan itu Said Aqil juga menyatakan prihatin terhadap situasi yang nyaris sama yang terjadi di negara Islam lainnya, Yaman dan Sudan. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
6
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
Terkini
Lihat Semua