Jakarta, NU Online
Dayah atau pesantren yang ada di Aceh akan dijadikan sebagai basis dalam upaya pemulihan kembali kondisi Aceh pasca tsunami yang dilaksanakan oleh PBNU. Ini mengingat masyarakat Aceh sangat religius dan semua nilai hidup berdasarkan ajaran agama.
“Semuanya, mulai dari pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya. Tapi bukan berarti kyai akan menjalankannya sendiri,” tandas Koordinator Komite Penanggulangan Bencana Alam (KPBA) PBNU Abas Muin (28/6).
<>PBNU dalam waktu dekat akan membangun Ponpes Babussaadah di Banda Aceh, sekitar 20 km ke arah Lhok Nga yang hancur total akibat tsunami. Tim dari Jakarta telah meninjau lokasi pada 22 – 25 Juni lalu dan bertemu dengan pengaruh ponpes yang menerimanya dengan baik.
Pengelola pondok juga menyerahkan kepada PBNU apakan nanti pondok diberi nama baru dengan embel-embel NU atau tidak. Namun peran yang akan diambil hanya sampai supervisi kepada pesantren “Pengelolaannya tetap oleh kyai hanya mungkin peran NU lebih pada peran konsultasi dan supervisi,” tambahnya.
Dalam waktu dekat akan dikirimkan arsitek untuk mendesain perencanaan pembangunan pesantren secara utuh yang mencakup adanya masjid, asrama, laboratorium bahasa, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengamatan selama perjalanan mengelilingi Aceh, Abas Muin mengungkapkan bahwa daerah Aceh Jaya dan Aceh Barat kurang mendapat perhatian, padahal disitu banyak pesantren yang hancur total. Karena itu, sebagian bantuan PBNU akan difokuskan ke daerah tersebut. Untuk Banda Aceh, sudah banyak lembaga yang memberi bantuan di wilayah tersebut.
“Intinya kita ingin tahu profil pondok sehingga kita bisa mendapat prioritas yang mana dulu, apakah fisik atau yatim piatu dulu karena permasalahan pondok kan berbeda, seperti ada yang tak hancur tapi nampung yatim piatu, bagaimana sanitasinya, kontinyu tidak, kalau hancur apakah santri masih tetap disana. Kita membuat profil pesantren untuk bahan perencanaan program,” tandasnya..
Rombongan PBNU selama di Aceh juga berupaya mengontak badan pelaksana rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh. Ini diperlukan untuk mendapat informasi tentang pelaksanaan program bencana sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
Sunatan Massal
Selama kunjungan tersebut, PBNU melakukan sunatan massal yang melibatkan santri Ponpes Najmul Huda di Pidie sebanyak 80 orang. Mereka adalah yatim piatu korban tsunami. Sementara itu, di Banda Aceh juga dilaksanakan sunatan untuk 13 yatim piatu.
Pemulihan ekonomi termasuk upaya yang sangat penting agar rakyat Aceh bisa mandiri. PCNU Bireun telah mengupayakan pemberian bantuan kapal kepada para nelayan. Untuk profesi lainnya seperti petani, pedagang dan lainnya bantuan diberikan sesuai dengan kebutuhannya.(mkf)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua