Jakarta, NU Online
Wacana tentang bolehnya penggunaan jilbab bagi wanita TNI dan Polri mendapat banyak dukungan. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga menyambut baik usulan ini karena sesuai dengan syariat Islam.
“Kita mendukung penggunaan jilbab bagi wanita TNI dan Polri agar mereka bisa melaksanakan ketentuan agama dengan baik,” kata Rais Syuriyah PBNU KH Hafidz Utsman di Gd. PBNU, Senin (16/12).
<>Meskipun demikian, model dan ketentuan jilbab tersebut harus mendukung tugas dan peran yang mereka jalankan. “Tentu berbeda model jilbab bagi mereka yang bertugas di lapangan dengan mereka berada di kantor,” imbuhnya.
Wacana wanita TNI boleh berjilbab muncul pertama kali saat ada siding fit and proper test bagi panglima TNI. Saat itu, salah satu anggota DPR menanyakan calon panglima TNI Djoko Santoso apakah anggota wanita TNI diperbolehkan berjilbab. Djoko sendiri menyatakan tidak ada larangan berjilbab bagi anggota Wanita TNI.
Sebenarnya, penggunaan jilbab bagi anggota wanita TNI/Polri sudah diberlakukan di Aceh yang menerapkan syariat Islam. Saat ini ketentuan pakaian yang berlaku secara nasional bagi perempuan TNI/Polri adalah celana panjang dan rok. (mkf)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua