Keberadaan Buddha Bar di Jalan Teuku Umar Jakarta yang menggunakan atribut Budha untuk bar yang dikelolanya masih menuai masalah karena adanya indikasi masih digunakannya simbol-simbol agama untuk tujuan komersial ini.
Ketua PBNU KH Masdar Farid Mas'udi mengatakan pihaknya menyesalkan masalah yang masih terus berlarut itu. "Selaku sesama umat beragama di Indonesia kami ikut prihatin atas berlarut-larutnya kasus Buddha Bar yang hanya menambah problem sosial yang sudah menumpuk di tengah-tengah masyarakat kita," kata Masdar, Ahad (14/6).<>
Forum Masyarakat Lintas Agama pada Sabtu pekan lalu, kembali menyuarakan penolakan penggunaan atribut agama pada Buddha Bar. Namun aksi damai melalui renungan suci ini urung diadakan. Massa yang berjumlah sekira 200 orang tidak diperkenankan mendekati pertigaan Jalan Teuku Umar, di depan Buddha Bar.
Masdar mengtakan, pihaknya sepakat dengan umat Buddha bahwa fenomena Buddha Bar bukan ekspresi penghargaan terhadap keyakinan umat Buddha dan simbol-simbol sucinya. Namun lebih merupakan komersialisasi dan kapitalisasi simbol agama untuk tujuan bisnis oleh pihak-pihak yang sama sekali tidak ada urusan dengan keyakinan dan lambang kesucian Buddha.
Karena itu pihaknya ikut meminta kepada pemerintah pusat atau daerah untuk mendengarkan aspirasi umat Buddha agar segera mencabut izin usaha restoran Buddha Bar.
"Yakinlah bahwa pajak yang dipungut dari usaha tersebut tidak sebanding dengan nilai penghormatan negeri berketuhanan ini terhadap agama dan keyakinan sah warganya," tegasnya.
Menurut Perwakilan Masyarakat Lintas Agama, Kevin Wu, yang melakukan aksi di depan Buddha Bar, pihaknya telah mengajukan pemberitahuan kepada polisi atas aksi tersebut.
Menurut Kevin pemilik dan pengelola Buddha Bar telah membohongi publik. Sebab hingga kini penggunaan atribut agama masih berlanjut. Dia mengimbau calon-calon pemimpin negara memberi perhatian pada persoalan ini.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu saat kasus ini mencuat, pengelola Buddha Bar sempat mencopt papan nama Buddha Bar. Namun masalah ini kembali mencuat karena simbol-simbol Buddha masih digunakan. (okz/mad)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua