Warta

PBNU akan Launching Beasiswa Timur Tengah

Sen, 27 September 2004 | 05:21 WIB

Jakarta, NU Online
Sebagai wujud apresiasi dan keseriusan PBNU dalam mengusahakan beasiswa bagi para kader terbaik NU, Selasa, 28 September 2004 akan dilakukan Launching Beasiswa PBNU Wilayah Timur Tengah di Gedung PBNU Lt 8.

“Berangkat dari ICIS (International Conference of Islamic Scholars), NU semakin dikenal dunia Muslim dan Barat. Maka NU pun perlu merespon kondisi tersebut dan memanfaatkannya untuk kepentingan warga nahdliyyin,” ungkap Direktur Utama Biro Urusan Kerjasama Beasiswa Timur Tengah KH Said Aqil Siradj.

<>

Saat ini beberapa negara muslim di Timur Tengah dan Afrika berniat memberikan beasiswa kepada kader NU sehingga kesempatan untuk studi S1, S2, dan S3 makin terbuka. Bahkan dalam waktu dekat, NU telah siap memberangkatkan enam kadernya ke Libia untuk belajar di bidang dakwah islamiyah.

Launching ini juga akan diisi dengan seminar “Merajut Kembali Transmisi Kebudayaan NU-Afrika”. Narasumber yang akan hadir adalah KH Hasyim Muzadi (Ketua Umum PBNU), KH Said Aqil Siradj (Rais Syuriah PBNU), Dr. Riza Shihbudi (Pengamat Timur Tengah, LIPI), Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA. (Purek II UIN). H.E. Ali Mubruk Asy-Syariqi (Dubes Libya untuk Indonesia).

“Hubungan NU dan negara-negara Afrika memiliki sejarah panjang. Hubungan ini tidak hahnya sebatas relasi kesamaan agama dan ideologi. NU-Afrika juga memiliki banyak kesamaan tradisi dan budaya,” jelas kang Said

Dalam catatan sejarah, para ulama Indonesia tempo dulu sering melakukan komunikasi dengan ulama Afrika. Dunia keilmuan pesantren juga sangat akrab dengan ulama Afrika seperti kitab al-jurumiyyah karya ulama Marokko. Tarekat Sadziliyyah yang didirikan oleh Abu Hasan As-Syadzili dan banyak diikuti oleh warga NU juga berasal dari Tunisia.

Untuk membekali para calon mahasiswa, juga akan diadakan short course yang akan dipandu oleh para tutor, trainer, dan bahkan psikolog. Materi termasuk pembekalan bahasa Arab secara terpadu dan aplikatif.

Short course tersebut diharapkan dapat memberi para calon mahasiswa dengan peta karakteristik umum dari aspek sosial, politik, budaya, ekonomi dan tentunya warisan keilmuan dan tradisi keislaman dari masing-masing negara tujuan. Dengan demikian, para mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi kemungkinan permasalahan yang ada sekaligus solusinya.

Seperti diberitkan sebelumnya, PBNU berhasil mendapatkan 40 beasiswa mulai dari S1 sampai dengan S3 di berbagai negara Timur Tengah. Jika program awal ini berhasil, maka dalam periode mendatang, jumlah tersebut akan ditingkatkan, disamping ke negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika.(mkf)