Warta

Parade Kerbau Menangi Kirab Budaya Maulid Jawiyan

Sen, 6 Februari 2012 | 09:32 WIB

Kudus, NU Online
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhamamd SAW, Desa Padurenan Gebog Kudus mengadakan kirab budaya “Maulidan Jawiyan”. Tradisi karnaval  yang diadakan satu tahun sekali ini digelar untuk mensyiarkan maulidan jawiyan yang sudah menjadi budaya desa setempat. Dalam karnaval ini, masyarakat biasanya menampilkan ragam kreasi budaya maupun produk usahanya.<>

Beberapa dusun yang ada di desa Padurenan menggelar arak-arakannya masing-masing dengan tema tradisional. Parade "Bukan Sembarang Kerbau" yang diusung oleh warga dukuh Jetis Padurenan berhasil memenangi Kirab Budaya ini, Ahad (5/2). Parade ini mengusung replika kerbau raksasa yang diarak dengan kesenian terbang papat, yakni seni rebana tradisional dengan empat rebana dan sebuah jidur.

Parade Bukan Sembarang Kerbau ini mengusung tema lokal yang menunjukkan kearifan budaya Kudus. Di mana bagi masyarakat Kudus lama, Kerbau adalah simbol kekayaan sekaligus simbul penyerahan spiritual kepada Allah SWT.

Dalam ajaran budaya Islam yang disebarkan oleh Sunan Kudus Sayyaid Ja'far Shodiq, masyarakat Muslim sangat menghormati hewan sapi sebagai pujaan umat Hindu kudus zaman dahulu. Karenanya, dalam perayaan Idul Adha, masyarakat Kudus tidak menyembelih sapi, tetapi menyembelih Kerbau.

"Karena latar belakang zaman dahulu, bagi masyarakat Kudus, Kerbau kemudian menjadi simbol penyerahan diri dan spiritualitas seorang hamba kepada Tuhannya. Kerbau adalah simbol penurut yang tidak pernah membantar perintah majikannya. Begitupun hendaknya, sikap seorang hamba kepada Sang Pencipta Alam Semesta," tutur Kyai Marzani, salah seorang tokoh setempat.

Sementara itu, Muhlidin selaku koordinator Karnaval Bukan Kerbau sembarangan menyatakan, seluruh komponen masyarakat turut ambil bagian dalam festifal, sebagai bentuk wujud kecintaan mereka terhadap Nabi Muhamamd SAW dan menghidupkan tradisi Islami.

Sementara malamnya bertepatan malam 12 maulid diadakan  pembacaan Maulidan jawiyyan di Masjid Asy-syarief 1 Padurenan. Maulidan jawiyyan adalah tradisi budaya masyarakat setempat yang mengumandangkan bacaan sholawat dari kitab albarjanji dengan mengggunakan nada cengkok jawa secara bersahutan.



Penulis : Syaifullah Amin