Solo, NU Online
Panitia Muktamar NU ke 31 Pusat H. Abas Mu’in dan Taufik R. Abdullah bersama dengan Pengurus Wilayah NU Jateng M. Adnan kemarin meninjau kesiapan Asrama Haji Donohudan Solo yang akan digelar 28 November-2 Desember 2004.
Selama di Donohudan, mereka melihat hampir semua ruangan. Mulai tempat upacara pembukaan, asrama peserta, dapur, press room, poliklinik, sampai tempat upacara penutupan. ''Dalam sejarah, biasanya muktamar dibuka oleh Presiden dan ditutup oleh Wakil Presiden,'' tandas Sekretaris NU Jateng, Drs H Najahan Musyafak MA yang menyertai kunjungan.
<>Panitia mengharapkan, beberapa fasilitas yang terlihat belum sempurna segera diperbaiki; misalnya kamar mandi dan ruang tidur. ''Setelah muktamar, kan dipakai lagi untuk pemberangkatan haji. Insya Allah semuanya mendapatkan barokah dan manfaat,'' katanya. Untuk persiapan, asrama seluas 7,8 hektare itu akan dikebut pembenahannya, termasuk dari segi dukungan biaya.
Musyafak menambahkan, muktamar akan diikuti sekitar 3.000 peserta dari seluruh Indonesia. ''Sebagai tuan rumah, Jateng akan menyediakan tempat dan segala kebutuhan sebaik-baiknya,'' katanya. Selama ini, muktamar selalu digelar di pondok pesantren. Namun karena mencari pesantren yang mampu menampung muktamirin sebanyak itu kesulitan, maka diputuskan di Asrama Haji. ''Itu juga pondok pesantren haji,'' kelakar Najahan. Meski ada pesantren yang bisa menampung banyak orang, namun transportasi dan akomodasinya sangat terbatas. ''Itu sudah melalui banyak pertimbangan,'' tuturnya.
Menurut Adnan, Muktamar kali ini sangat strategis. Selain membahas laporan pertanggungjawaban PBNU, juga akan menyusun program kerja lima tahun ke depan. Kemudian memilih Rois Aam dan Ketua Umum, dan acara yang khusus yakni Bahsul Masail Diniyah (Pembahasan masalah-masalah agama).
''Pada akhir muktamar, biasanya ada satu komisi yang menyusun rekomendasi,'' tutur Adnan. Bagian yang menarik pada muktamar mendatang adalah berkaitan posisi Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, yang kini menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri.
''Semula yang akan menjadi tuan rumah Riau. Namun karena berbagai pertimbangan, akhirnya dipindahkan ke Jawa Tengah,'' ungkapnya.(mkf/sm)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua