Jakarta, NU Online
Pameran lukisan yang diselenggarakan lembaga seni budaya NU (Lesbumi) Cabang Malang di Graha Nahdiyin resmi berakhir, Selasa malam (12/10). Dari sejak penyelenggaraan pameran lukisan yang pertama September 2001 hingga yang kedua, Oktober 2004, apresiasi seni dari kalangan warga NU belum menunjukkan banyak peningkatan.
Demikian kesimpulan wawancara yang disampaikan Ketua Lesbumi Pengurus Nahdatul Ulama Cabang Malang (PCNU) Huda Aziz kepada NU Online, Rabu (13/10).
<>Menurut Huda Aziz, apresiasi warga NU terhadap seni rupa memprihatinkan. Kecenderungan ini tampak dari kecilnya jumlah pengunjung dari kalangan nahdiyin.
“Kurangnya apresiasi warga NU terhadap pameran lukisan tampak dari kurangnya inisiatif untuk melihat pameran lukisan,”kata ketua Lesbumi Malang yang juga ketua panitia pameran lukisan ini.
Menurut Huda, rata-rata pengunjung dari kalangan warga nahdiyin yang mendatangi pameran lukisan itu lebih karena didorong orang – orang dekatnya. “Jadi masih sedikit yang melihat pameran lukisan karena inisiatif atau minat,”tuturnya.
Kecenderungan ini, kata Huda, tampak sejak pameran pertama di Malang, lebih tiga setengah tahun yang lalu.
Padahal, kata Huda, manfaat menjadi penikmat karya seni itu sangat banyak, untuk membangun proses kreatif di kalangan warga nahdiyin. “Untuk menjadi penikmat seni lukis, seseorang tidak harus punya bakat melukis. Orang biasa yang bukan pelukis juga bisa,”ujar Huda.
Dari menjadi penikmat karya seni lukis itu, kata Huda, seseorang bisa terdorong untuk belajar melukis, atau membangun proses kreatif di dalam dirinya. “Dengan cara itu, penikmat seni bisa memperkaya imajinasinya,”tambah Huda yang mengaku bukan lulusan seni rupa.
Huda sendiri justeru berasal dari jurusan sastra Indonesia yang lulus dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) pada 1988.
Dalam rangka itulah menurut Huda, pameran yang diselenggarakan Lesbumi dengan tema “Damailah Bumiku Satulah Negeriku” bertujuan untuk mengembangkan apresiasi seni rupa di kalangan warga nahdiyin.
Untuk mendorong minat warga NU menjadi penikmat seni, Huda mengusulkan agar nantinya mata ajaran kesenian mendapatkan perhatian lebih dari lembaga pendidikan NU, Ma'arif. "Paling tidak melalui Ma'arif minat anak-anak NU terhadap seni bisa meningkat,"usulnya.
Selain itu, kata Huda, NU yang menghargai keragaman dengan memandang Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil’alamin juga mendasari pameran lukisan yang melibatkan 45 pelukis yang berasal dari lintas daerah dan agama.
Menjelang penutupan, pameran lukisan mendapatkan tamu istimewa, Kiai Musthofa Bisri, yang dikenal sebagai budayawan dan seniman nasional, Selasa sore kemarin (12/10).
Rencananya, kata Huda, Lesbumi PCNU Malang akan memindahkan pameran lukisan ke Solo. Menurut Huda, pameran lukisan yang akan diadakan di Solo akan diadakan untuk menyambut Muktamar NU ke-31. Hanya, kata Huda, pilihan tempatnya bukan di Donohudan, melainkan di Taman Budaya Surakarta, tepatnya di Jalan Ir Sutami.
“Meski temanya mengenai Muktamar NU, kami sengaja memilih tempat yang berjauhan dari Donohudan. Biar gema Muktamar ke-31 bertambah luas,”kata Huda.(Dul)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua