Pagar Nusa Minta Anggotanya Hindari Kekerasan

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Ikatan Pencak Silat (IPS) Pagar Nusa H Fuad Anwar meminta agar para anggotanya tidak terlibat dalam aksi kekerasan sebagai respon atas tindakan Front Pembela Islam atau FPI di Monas 1 Juni lalu.

“Kita tidak boleh menyetop kekerasan dengan kekerasan baru. Kami meminta agar pemerintah bertindak tegas atas peristiwa ini, tak hanya ditangkap, tapi harus diusut siapa dalangnya,” katanya kepada NU Online, Jum’at (6/6).<>

Menurutnya, aksi untuk meminta pembubaran dari masyarakat adalah suatu hal yang wajar. Dukungan Pagar Nusa untuk pembubaran ini bisa dilakukan dengan mendatangi Polda dan Pangdam di tingkat propinsi dan Kapolres dan Dandim untuk tingkat kabupaten dan kota.

“Kita memberikan support moral kepada aparat untuk bertindak tegas sekaligus mengantisipasi tersulutnya emosi warga dan kaum muda terhadap peristiwa Monas,” tandasnya.

Menurutnya, berbagai kekerasan yang terjadi ini disebabkan oleh terjadinya pembiaran oleh pemerintah terhadap peristiwa yang seharusnya disikapi dengan tegas seperti masalah Ahmadiyah dan FPI.

“Mengapa FPI liar dan Ahmadiyah tetap eksis, karena adanya pembiaran. Karena itu, kami juga meminta agar pemerintah juga bertindak tegas pada Ahmadiyah yang menurut akidah sudah di luar Islam,” ujarnya.

Mengenai sejumlah anggota Pagar Nusa yang mulai membekali diri dengan ilmu kebal tubuh, Fuad menilai hal tersebut adalah sesuatu yang wajar. “Itu boleh-boleh saja, kita selalu latihan untuk mengasah diri, asal tidak menzalimi dan melakukan kekerasan terhadap orang lain, bahkan kita akan mengadakan latihan di gedung PBNU,” paparnya.

Mengenai adanya oknum Pagar Nusa yang dimanfaatkan orang lain dalam situasi panas seperti ini untuk melakukan kekerasan, Fuad menyatakan mereka akan ditindak tegas seusai aturan organisasi.

“Kemungkinan adanya oknum ini selalu ada, ini bukan hanya di Pagar Nusa, di TNI atau Polri juga ada. Yang jelas kita mengikuti instruksi PBNU untuk menjaga ketenangan,” tandasnya. (mkf)