Warta INDONESIA RANKING KE-2 PENGGUNA FACEBOOK

Orang Indonesia Kini Lebih Suka Silaturrahim di Dunia Maya

NU Online  Ā·  Kamis, 14 Januari 2010 | 10:20 WIB

Jakarta, NU Online
Kabar lumayan mengejutkan, Indonesia dilaporkan menempati rangking kedua pengguna Facebook setela Amerika Serikat (AS). Ini berdasarkan Survei Inside Facebook yang dilakukan e-marketer. Urutan berikutnya adalah Philipina, Turki, Italia dan India.

Seorang aktivis NU pengguna Facebook mengatakan, orang Indonesia yang telah melengkapi diri dengan sarana teknologi kini lebih suka silaturahmi via dunia maya dari pada bertemu secara fisik.<>

ā€Ini adalah gejala orang lebih suka silaturahmi via dunia maya dibanding anjang sana, kata Elyasa K. Darwis, mantan ketua PP Lajnah Ta’lif wan Nasyr, dihubungi NU Online via facebook, Rabu (13/1). Elyasa mungkin salah satu dari sekian banyak orang Indonesia yang jarang mematikan account Facebooknya.

Baginya Facebook atau lebih sering disingkat FB lebih dari sekedar forum silaturrahim. FB katanya menjadi wahana untuk mewujudkan semacam free public sphere, bisa mengemukakan pendapat apapun, tanpa sensor dan tanpa distorsi.

ā€Kalau dilihat kan banyak status fesbuker yang mengartikulasikan sesuatu, khususnya terhadap situasi kekinian. Tetapi tergantuing orangnya sih! Saya sendiri banyak berteman dengan yang menggunakan FB untuk itu,ā€ katanya.

Namun, menurut Elyasa, fenomena gandrung FB ini bisa saja hanyalah trend sesaat, seperti fenomena gandrung Blog beberapa waktu lalu.

Seperti dilaporkan e-marketer, jumlah pengguna Facebook di Indonesia naik 1.431.160 juta pengguna dalam sebulan terakhir. Pada 1 Desember 2009, e-marketer mencatat jumlah pengguna Facebook di Indonesia 13.870.120 pengguna, sedangkan pada 1 Januari 2010 sebesar 15.301.280 pengguna.

Meski berada di peringkat kedua, persentase kenaikan jumlah pengguna Facebook di Indonesia ternyata mencapai dua kali lipat AS. Indonesia naik 10 persen, sedangkan AS hanya 5 persen. Kenaikan 10 persen termasuk persentase pertumbuhan tertinggi di dunia.

Saking populernya Facebook, di kalangan warga NU dan komunitas pesantren sampai-sampai muncul aliran baru yang dinamakan "Jemaah Fesbukiyah". Ini bukan sekedar ungkapan, karena mereka membentuk kelompok, melakukan diskusi terbatas saling berkirim pesan, atau gambar khusus.

Pada pertengahan tahun lalu sempat beredar isu tentang pengharaman facebook oleh para kiai dan santri di Jawa Timur. Beberapa kalangan berang dengan fatwa ini, termasuk Jamaah Fesbukiyah ini. Namun para kiai dan santri yang tergabung dalam Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se-Jawa Timur itu segera membantah, fatwa haram itu hanya ditujukan bagi mereka yang menyalahgunakan Facebook .

Dalam forum bahtsul masail atau pembahasan masalah keagamaan itu memang diputuskan bahwa komunikasi dengan alat modern itu pada dasarnya sama dengan komunikasi secara langsung. Ya, sama seperti bersilaturrahim di dunia nyata. (nam)