Presiden-terpilih Amerika Serikat (AS) Barack Obama berikrar akan melakukan diplomasi tegas tapi langsung dengan negara 'penentang' AS, Iran. Diplomasi itu menawarkan insentif sekaligus ancaman sanksi yang lebih ketat dalam masalah nuklir Iran.
"Kita perlu meningkatkan diplomasi tegas tapi langsung dengan Iran," katanya dalam wawancara yang disiarkan NBC, Ahad (8/12).<>
Obama, yang akan dilantik sebagai presiden pada 20 Januari 2009 mengatakan,dirinya akan menyampaikan sikap tegas kepada pihak Teheran bahwa program nuklir Iran "tidak dapat diterima".
Hal lain yang tidak dapat diterima adalah dukungan Iran terhadap kelompok Hamas dan Hisbullah serta "ancaman mereka terhadap Israel".
Dalam program wawancara "Meet the Press" itu, Obama juga menjanjikan "sanksi atau imbalan" untuk perubahan sikap Iran.
Obama mengatakan imbalan itu antara lain insentif ekonomi dan akses lebih besar untuk masuk sistem perdagangan internasional.
Ancaman sanksi berupa desakan kepada mitra dagang Iran yaitu China, India, dan Rusia untuk "menyepakati bahwa demi mengubah prilaku Iran, kita harus memperketat sanksi (PBB)."
"Tapi kami bersedia berbicara langsung dengan mereka dan memberikan pilihan yang jelas. Dan, membiarkan mereka memilih jalan mudah atau jalan yang sulit," kata Obama.
AS dan Israel menuduh Iran berusaha memiliki bom atom namun tuduhan itu disanggah Iran yang menyebut teknologi nuklir adalah untuk ketersediaan pasokan listrik. (ant/nur)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
3
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
4
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
6
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
Terkini
Lihat Semua