Warta TRADISI MUSLIM

Nyadran Sambut Ramadhan (1)

Kam, 30 Juni 2011 | 14:00 WIB

Pagi-pagi benar setelah melaksanakan salah sHubuh, ribuan warga dengan berpakaian muslim di Dukuh Sentono, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Semarang, berbondong-bondong berjalan kaki menuju sebuah pemakaman Jawa di dukuh tersebut. Seakan-akan suasana lebaran terasa kental di sana.

Terlebih lagi warga di RW 02 Ngijo, Gunungpati itu, baik yang pria maupun wanita jauh lebih pagi dibandingkan dengan yang lainnya. Tepat pada Kamis Wage, (30/6) ribuan warga di Kelurahan Ngijo tersebut, menggelar acara ritual tahunan yang kerap kali mereka sebut Nyadran dan Haul Mbah Kyai Asy’ari yang dilaksanakan di Pemakaman Umum Sentono.<>

Ratusan warga RW 02 sebagai panitia kegiatan tersebut, terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya, sebelum ribuan orang memadati kompleks pemakaman. Mulai dari menggelar terpal, membuat tungku masak, memasang sound system, membuat garis pembatas, menyiapkan perlengkapan masak, dan yang paling penting, membariskan 45 ekor kambing yang akan disembelih.

”Kami berada di sini sudah sejak pukul 05.00 atau lebih tepatnya setelah subuhan langsung menuju ke pemakaman guna menyiapkan semuanya agar acara Nyadran hari ini tidak sampai terlalu siang. Tadi, kami memulai menyembelih puluhan kambing sekitar pukul 05.30,” kata Sukiban (62), warga Dukuh Mendag RT 05 RW 02 Ngijo, Gunungpati, Semarang di sela-sela mengawasi aktivitas memasak.

Menjelang pukul 09.00, ribuan warga mulai memadati kompleks pemakaman yang disambut aroma semerbak olahan daging kambing dengan berbagai macam bumbu. Sukiban menjelaskan, Nyadran di kampungnya itu merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan warga di Kelurahan Ngijo dan sekitarnya sebagai acara penghormatan kepada para leluhur dan kerabat dengan cara bersih-bersih makam.

Selain itu, sebagai penghargaan terhadap Mbah Kyai Asy’ari, tokoh masyarakat yang memimpin dan membimbing masayarakat menjalankan agama, di masa lalu.

”Bersih-bersih makam, sudah kami lakukan Minggu (26/6) lalu. Hari ini sebagai puncaknya dengan menyembelih kambing hasil sodaqoh warga,” tambah panitia di bagian pengawas daging. Bersambung...
 
Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muhammad Ichwan DS