Nusron Wahid: Ansor Lindungi Masyarakat dari Kekerasan
NU Online · Ahad, 20 Februari 2011 | 09:20 WIB
Pimpinan Pusat GP Ansor menginstruksikan kepada warga Ansor dan Banser untuk selalu melindungi masyarakat dari aksi kekerasan. Sikap Ansor ini tidak dimaksudkan membela idiologi golongan tertentu melainkan atas dasar kemanusian semata.
“Siapapun warga negara Indonesia yang di-dzolimi, Ansor wajib melindungi. Bagi Ansor, soal kemanusiaan sudah final !” tegas Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid dalam acara konsolidasi GP Ansor se karesidenan Pati di Pesantren As-sa’ifiyah Kirig Mejobo Kudus, Sabtu (19/1).
/>
Di depan ribuan kader PAC dan PC Ansor se karesidenan Pati itu, Nusron mengatakan sikap Ansor ini sebagai upaya mempertahankan bangsa Indonesia dari ancaman disintregasi bangsa melalui aksi-aksi kekerasan berkedok agama.
“Dalam menyikapi masalah ini, kader Ansor harus mengedepankan ukhuwah basyariah dan wathaniyah serta menegakkan hukum dengan berkoordinasi bersama polisi dan TNI,” tandasnya.
Terkait Ahmadiyah, Nusron menegaskan tidak akan larut dalam aksi tuntutan pembubaran melainkan menunggu ijmak ulama dan keputusan pemerintah.
“Kendati begitu, Ansor dan Banser tetap mengantisipasi dan melindungi jamaah Ahmadiyah dari tindakan kekerasan. Karena kekerasan berlawanan dengan rasa kemanusiaan,” jelas pria kelahiran Kudus Jawa Tengah ini.
Menyinggung pemerintahan SBY, Mantan Ketua Umum PB PMII ini tidak setuju ada upaya menjatuhkan presiden dengan dalih gagal mengatasi kekerasan agama.
“Ketika negara lemah menghadapi milisi-milisi (FPI) ini, pemerintahannya jangan kita turunkan, tapi harus lebih diperkuat. Kalau diturunkan, malah milisi-milisi itu semakin kuat, apalagi pengganti pemerintahannya lebih lemah,” tandasnya.
Selama tidak ada pelanggaran-pelanggaran konstitusional, katanya, DPR tidak perlu menurunkan presiden. “Penurunan Presiden secara paksa itu berlawanan dari esensi demokrasi,” ujarnya singkat. (adb)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
4
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
5
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
6
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
Terkini
Lihat Semua