Warta

NU Tetap Berharap Awal Ramadhan Bersamaan

NU Online  ·  Jumat, 21 Agustus 2009 | 10:00 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) tetap berharap rukyatul hilal yang dilakukan tim Lajnah Falakiyah di sedikitnya 55 titik strategis seluruh Indonesia berhasil menyaksikan hilal. Dengan demikian NU akan memulai puasa Sabtu besok, sama persis dengan ketetapan pemerintah.

Menurut Ketua Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah NU KH Ghazalie Masroeri, hilal pada Jum’at (21/8) hari ini, sesaat setelah Matahari terbenam sangat memungkinkan untuk bisa disaksikan. Posisi hilal diperkirakan sudah pada ketinggian hampir 12 derajat dan jarak Matahari dengan Bulan 7 derajat<>.

”Tapi kita tidak takabur. Semoga saja tidak mendung. Kami sudah menginstruksikan kepada pada perukyat dan dan umumnya para kiai dan warga NU untuk melakukan shalat hajat agar niat kita bersama bisa dikabulkan ileh Allah SWT,” kata Kiai Ghazali kepada NU Online, Kamis (20/8) malam kemarin usai mengikuti sidang itsbat.

Menurut, Kiai Ghazali NU selalu mengharapkan kebersamaan. ”Namun kebersamaan yang kita harapkan adalah yang seperti idzhar halqi (salah satu istilah dalam ilmu tajwid), yang maksudnya dibunyikan bersama tapi masing masing huruf berbunyi sendiri,” katanya.

Seperti diberitakan, hingga hari ini NU belum mengambil keputusan mengenai awal Ramadhan 1430 H. Hal ini disebabkan karena rukyatul hilal penetapan awal Ramadhan bagi NU baru diadakan Jum’at (21/8) petang.

Rukyatul hilal penentuan awal Ramadhan 1430 H NU baru diadakan hari ini karena berdasarkan hasil rukyat awal bulan Sya’ban yang lalu, Kamis kemarin saat diadakan sidang itsbat masih menunjukkan tanggal 28 Sya’ban, sedangkan rukyatul hilal diadakan setiap tanggal 29 pada penganggalan Hijriyah. (nam)