NU Sudan dengan Jam’iyah Syifa’ul Qulub (JSQ) diundang untuk memeriahkan hari bersatunya Negara Yaman ke 19 di Khartoum Sudan pada hari Sabtu, (22/5). Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat Timur Tengah, diantaranya kerajaan Saudi Arabia, Qatar, Oman, Mesir, dan negara-negara sahabat lainnya.
Lantunan syair yang menceritakan tentang arab Yaman yang di Sudan, membuka acara tersebut setalah pembacaan al Qur’an oleh Tholib Yaman. Acara disambung dengan sambutan Duta besar yaman yang mengutarakan tentang hubungan darah yang erat antara Arab Yaman dan Arab Sudan.<>
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Sudan menyumbangkan 2 buah lagu nasyid khas Yaman untuk memeriahkan acara “Bersatunya Yaman ke 19”, disusul dengan penampilan komunitas arab yaman yang di sudan, dengan sebuah lantunan nasyid asli Yaman dari daerah Kassala (asal usul mereka).
“Mereka mengetahui JSQ NU Sudan karena salah seorang pejabat Yaman menghadiri ketika acara ‘Dukungan Palestina untuk Basyir’.” Kata Abdussalam Oyosukarya, kordinatir LDNU Sudan.
Dia juga menambahkan bahwa JSQ ini bisa dikembangkan; yang dulunya hanya dikenal masyarakat Indonesia, kini saatnya untuk dipromosikan ke dunia international. Dan terbukti, dalam satu bulan ini sudah beberapa kali JSQ NU Sudan, diundang untuk memeriahkan berbagai even international.
Dikatakannya, dalam waktu dekat ini Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Sudan akan mengadakan Istighosah Kubro bayna ri’ayatul Indonesia wa ti’ayatus Sudan. (mad)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua