Warta

NU Putuskan Awal Ramadhan 15 Oktober

NU Online  ·  Kamis, 14 Oktober 2004 | 12:53 WIB

Jakarta, NU Online
PBNU melalui tim rukyatul hilal PP Lajnah Falakiyah malam ini pukul 19.30 WIB Kamis 14 Oktober 2004 memutuskan awal puasa ramadhan jatuh pada tanggal 15 Oktober 2004. 

Keputusan ini hasil laporan dari tim Falakiyah PCNU Kampung Baru Cakung Jakarta Utara yang melihat rukyatul hilal (melihat bulan baru). Tim Falakiyah tersebut diketuai oleh H. Syafi'e (54)selaku saksi dan yang melihat hilal adalah Musbih (29), Labib (33) dan Pilhar(45). "Laporan ini disampaikan pada pukul 17.51 WIB, dengan data ini sudah sesuai dengan hisab yang di perkirakan, karena waktu magrib di Jakarta pada pukul 17.48 WIB," tegas salah satu tim Falakiyah PBNU Nahari Muslih kepada NU Online.

<>

Menurutnya, laporan ini sudah cukup untuk menetapkan awal ramadhan pada 15 Oktober karena berada di rentan waktu 17.48 WIB -18.02 WIB, sedangkan posisi hilal di lihat pada pukul 17.48 WIB jadi masih berada di rentang waktu yang dianggap sah dalam ilmu falak.  Berdasarkan data hisab hitungan yang ditetapkan Falakiyah awal ramadhan pada Jum'at Kliwon dengan tinggi hilal 3 derajat 30, letak matahari terbenam : 8 derajat 26  selatan titik  barat dengan kedudukan hilal pada 0 derajat 38 selatan matahari, keadaan hilal terlentang dan lamanya diatas ufuk selama 14 menit 49 detik.

"Ini satu-satunya laporan yang  berhasil melihat hilal sedangkan di beberapa daerah tidak berhasil melihat hilal," tambah Muslih yang terlihat sibuk menerima laporan di beberapa daerah. Di Jawa-Timur, tambah Muslih yang meliputi pantai Nambangan Surabaya, pantai Ujung Pangkah Gresik, Bawean, Pelabuhan Ratu, pantai Ambek, pantai Tanjung Kodok pantai Serang Blitar, pantai Awar-Awar, pantai Marina Semarang, pantai Kartini Jepara, pantai Batang hilal tidak berhasil di rukyat karena cuaca mendung.

Ditambahkan Nahari, dirinya juga mendapatkan laporan lewat telpon dari KH. Chatibul Umam dan KH Ghozali Masruri yang mewakili PBNU di sidang Itsbat Depag yang mengatakan NU mulai puasa besok, karena melihat hilal. "Kita (NU) mulai puasa besok, berdasarkan hilal dan hasil rapat gabungan yang dilakukan bersama dan laporan dari pengadilan Depag yang tersumpah," tambah Nahari Muslih menirukan ucapan ketua Umum LFNU, KH. Ghazali Masruri itu.

Sementara itu Pemerintah melalui sidang isbat Penetapan Awal Ramadhan yang dipimpin Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar di Jakarta, Kamis (14/10), menetapkan satu Ramadhan 1425 H jatuh pada Jum'at 15 Oktober 2004. Menag mengatakan tidak ada perbedaan di antara umat Islam dalam penetapan satu Ramadhan. "Alhamdulillah tidak ada perbedaan dan saya bertanggung jawab atas keputusan ini," katanya  (cih)