NU Mesir Mengakhiri Kegiatannya dengan Istighotsah dan Silaturahmi bersama Dubes
NU Online · Selasa, 19 April 2005 | 13:31 WIB
Kairo, NU Online
Pada hari Kamis (14/04) PCI-NU Mesir menggelar acara "Istighotsah dan Silaturahmi bersama Duta Besar RI di Mesir, Prof. Dr. Bachtiar Aly, MA. Acara yang diselenggarakan di Sekretariat ini merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian program kerja tahun pertama Pengurus Cabang Istimewa NU Mesir periode 2004-2006. Hadir dalam acara ini, Rais Syuriah, Bukhori Sail Attahiry, Lc., jajaran pengurus Tanfidziyah dan sekitar 300 warga nahdliyin Mesir.
Tepat pukul 17.00 waktu setempat, tampak Kang Mahmudi, Imam Jam'iyah Thoriqah Mu'tabarah NU (JATMNU) Mesir sedang memimpin istighotsah dengan khusyu'. Lantunan zikir, doa dan sholawat terdengar syahdu, menambah suasana sore itu semakin khidmat dan bersahaja. Masing-masing memusatkan pikirannya untuk bermunajat dan berserah diri kepadaNya. Acara semakin larut tatkala Ketua JATMNU, Kang Mukhlisin, merapal doa-doanya, isak tangis terdengar lirih, tak terasa para hadirin hanyut terbawa suasana, airmata pun membasahi buku panduan istighotsah yang ada di pangkuan mereka.
<>Acara terus berlanjut hingga azan manghrib dikumandangkan. Setelah shalat maghrib, acara dilanjutkan dengan penampilan group rebana "el-Nahdlah PCI-NU Mesir". Dengan alat musik dan peralatan sederhana, nada-nada sholawat dilantunkan, suara indah nan merdu diiringi suasana kekluargaan dan kebersamaan itu mengingatkan para hadirin pada suasana tanah air tercinta.
Disaat asik mendengarkan lantunan nada-nada sholawat, tiba-tiba dari depan pintu terlihat sosok yang tak asing lagi bagi warga nahdliyin yang hadir dalam acara itu, dialah Duta Besar RI di Mesir, Prof. Dr. Bachtiar Aly, MA. Tikoh sekaligus Bapak yang ditunggu-tunggu telah hadir di tengah-tengah mereka. Sepontan saja pembawa acara mempersilahkan Dubes untuk menempati tempat yang telah disedaiakan.
Ketua tanfidziyah, Muhammad Faiz SM, Lc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa PCI-NU Mesir mempunyai karakteristik yang berbeda dibanding dengan PCI NU lainnya. Ciri khas yang dimiliki cabang istimewa Mesir itu setidaknya terefleksi dalam dua hal; pertama, kegiatan-kegiatan pengembangan intelgensia dan peningkatan SDM tumbuh dan berkembang subur. Kedua adalah kegiatan olah batin (zikir) yang secara rutin dilaksankan.
Sememtara itu, Prof. Dr. Bachtiar Aly, MA. dalam sambutannya menyampiakan beberapa pesan kepada para hadirin khusunya dan warga nahdliyin secara umum, diantara pesan Dubes yaitu; pertama, membagun kerjasama yang solid dengan semua golongan, kedua, mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah islamiyah. "Kita boleh berbeda dalam ijtihad politik, tetapi dengan keberbedaan itu jangan lantas kita menutup diri dan tidak mau menjalin silaturahmi", katanya.
Lebih jauh Bahctiar mengatakan bahwa perjuangan tokoh-tokoh NU tidak bisa dipandang sebelah mata, dari zaman pra kemerdekaan sampai sekarang, NU selalu proaktif dalam menyampaikan aspirasi dan kontribusi demi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. "NU tidak pernah absen dalam memberikan kontribusinya kepada bangsa", tambahnya. Untuk itulah generasi muda NU diharapkan mampu meneruskan perjuangan leluhurnya.
Acara yang selenggarakan sebagai pertanda penutupan kegiatan menjelang ujian semester genap ini terlaksana berkat kerjasama yang solid antara Lembaga Dakwah NU dan Lembaga Seni Budaya NU. (MuN)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
3
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
4
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
5
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
6
Khutbah Jumat: Meraih Fokus Hidup Melalui Shalat yang Khusyuk
Terkini
Lihat Semua