NU Ingin Peringatkan Dulu Stasiun Televisi Nakal
NU Online Ā· Kamis, 6 Desember 2007 | 09:28 WIB
Nahdlatul Ulama (NU) belum berencana untuk memelopori gerakan moral āhari tanpa menonton televisiā. Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu masih akan memperingatkan terlebih dahulu kepada stasiun televisi ānakalā yang kerap menampilkan tayangan tak mendidik.
āKita warning (peringatkan) saja dulu. Kita arahkan dulu publik untuk berani bicara, berani memprotes tayangan televisi,ā kata Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (6/12).<>
Hasyim mengatakan hal itu menanggapi pernyataan Direktur Utama Radio Republik Indonesia, Parni Hadi, yang mengharapkan NU bisa memprakarsai gerakan moral melawan tayangan televisi yang tidak mendidik dalam bentuk gerakan āhari tanpa menonton televisiā.
Hasyim mengakui, selama ini, tayangan televisi masih kerap menampilkan hal-hal buruk, seperti, adegan kekerasan, seksualitas, mistik, gaya hidup bebas dan glamour serta infotainment (informasi hiburan) yang menyesatkan. Namun, katanya, tak dapat dipungkiri bahwa televisi juga membawa dampak positif. āAda plus dan minus-nya,ā pungkasnya.
Tetapi, tambahnya, tayangan-tayangan tak mendidik itu tak dapat dibiarkan begitu saja. Pada saatnya nanti, bila memang peringatan dari masyarakat tak diindahkan, maka gerakan moral untuk melawannya harus dilakukan.
āSekarang, biarkan masyarakat atau publik berani berbicara, berani berteriak, protes dan sebagainya. Kalau masyarakat berteriak, para pengusaha hiburan televisi juga pasti akan mendengarnya. Yang penting, masyarakat jangan jadi konsumen yang pasif,ā terang Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.
Sebelumnya, pada sarasehan bertajuk āMenakar Plus Minus Media Massa Indonesiaā di Kantor PBNU, Rabu (5/12) lalu, Parni Hadi mengatakan, NU dapat bisa memelopori gerakan moral āhari tanpa menonton televisiā. āKalau NU bisa melakukan gerakan seperti itu, saya kira akan lebih bermanfaat bagi perkembangan televisi,ā katanya.
Menurutnya, harus ada kontrol dari masyarakat sendiri agar stasiun televisi juga memperhatikan aspek pendidikan dalam setiap tayangan yang ditampilkan. Ia yakin, jika NU yang melakukan gerakan moral itu, pasti akan banyak berpengaruh. (rif)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
Cek Kesehatan Gratis Sekolah Mulai 4 Agustus 2025, Sasar 53 Juta Siswa di Seluruh Indonesia
Terkini
Lihat Semua