Warta

NU Goyang Kairo

NU Online  ·  Jumat, 1 Agustus 2003 | 15:50 WIB

Kairo, NU.Online
Malam hari ini merupakan hari terakhir dari tiga hari rangkaian acara Lokakarya dan Silaturahmi Kader Luar Negeri PCI NU Mesir di Auditorium Shalih A Kamil tempat dilangsungkan Dialog Pemikiran Arab-Indonesia. Hadir dalam kesempatan itu  pemikir dari Mesir diantaranya Dr. Hassan Hanafi (Pemikir Islam), Dr. Ishom Uryan (Pemimpin Gerakan Ikhwan Muslimin Mesir), Dr. Mahmud Ismail (Pakar Sejarah Sosiologi Islam), Dr. Omaimah Abou Bakr,(Pendiri Forum Of Women and Memory) Sementara dari pihak Indonesia Hadir ketua PBNU H. A Hasyim Muzadi. Prof. Dr.KH Said aqil Siradj, Koordinator JIL, Ulil Abshar Abdalla. Dr. Siti Muriah, Dr.Musdah Mulia.

Dalam Sambutannya dihadapan para pemikir Mesir H.A. Hasyim Muzadi menegaskan bahwa NU adalah organisasi Sosial Keagamaan dan berdiri diatas semua golongan. Sedangkan Dr. Hassan Hanafi dalam sambutannya atas nama Menteri Wakap dan Mufti Agung Mesir yang berhalangan hadir, mengatakan bahwa setiap negara punya kultur dan problem masing-masing dan untuk mendorong menuju perbaikan dibutuhkan suatu pola yang sesuai dengan kultur dan budaya masing-masing.

<>

Dialog pemikiran Arab-Indonesia ini dibagi menjadi empat sesi. Tampil pada sesi pertama  Said Agil Siradj, MA, Dr. Isham Uryan. Dr. Mahmud Ismail dengan moderator Mukhlis Hanafi.

Ditempat yang sama, kemarin malam juga dilangsungkan dialog publik kerjasama antara KBRI Kairo, PCINU Mesir dan Amer Cargo Services dengan tema : Dari NU Untuk Bangsa. Tampil sebagai narasumber ketua umum PBNU H Hasyim Muzadi. Duta Besar Indonesia untuk Kairo Prof. Dr.Bachtiar Aly, Prof.Dr. Said Agil MA dan Dr. Musdah Mulia, dalam acara yang dihadiri kurang lebih 700 mahasiswa ini berlangsung semarak dengan mengangkat berbagi permasalahan mulai dari masalah ke -NU-an, pemberdayaan wanita sampai dengan masalah kebangsaan.

Dalam kesempatan itu diresmikan pula SAS Center Said Agil Siradj langsung oleh  Said Agil. Dalam sambutannya beliau berharap SAS Center supaya dapat bermanfaat dan memberi sumbangsih yang berarti dalam percaturan pemikiran Islam menuju Islam yang toleran dan berkeadilan. Pendirian SAS Center ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak termasuk H. Hasyim Muzadi, Duta Besar  Indonesia untuk Kairo Prof.Dr. Bachtiar Aly. Dalam sambutannya duta besar yang sangat populer dimata mahasiswa Mesir ini berjanji akan mendukung dan mambantu SAS Center. Pendirian ini adalah yang pertama kali dikalangan mahasiswa Mesir dan diharapkan akan terjadi lompatan dan pengayaan dinamika dunia intelektual di Kairo Khusunya.(Aang/Afkar,Kairo)