NU Diharapkan Jadi Motor Suksesi Kepemimpinan Nasional
NU Online · Senin, 23 Februari 2009 | 13:21 WIB
Nahdlatul Ulama (NU) diharapkan menjadi penggerak proses suksesi kepemimpinan nasional menjelang Pemilu 2009. Sebab, dalam sejarah bangsa, NU tak bisa dipisahkan dengan proses berdirinya negara ini.
Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Majelis Alumni Ikatan Pelajar NU, Asrorun Ni'am Sholeh, di Jakarta, Senin (23/2). "Saatnya NU menjadi penggerak lokomotif pergantian kepemimpinan nasional pada pemilu 2009 yang akan datang. Peran NU saat ini sangat dibutuhkan," katanya.<>
Ia menjelaskan, sebagaimana tercatat dalam sejarah bangsa, NU mempunyai peran besar dalam proses berdirinya Republik Indonesia. Dan, jelang Pemilu 2009, sumbangsih NU itu masih sangat dibutuhkan demi pembangunan bangsa ke depan.
"Dari faktor kesejarahan, NU punya andil besar di Republik ini. Jasa NU cukup besar dari dulu hingga sekarang. Itulah sebabnya, mengapa NU harus tetap menjadi motor penggerak suksesi kepemimpinan nasional," jelasnya.
Sebagai ormas terbesar di Indonesia, lanjut Niam, NU mempunyai tanggung jawab keumatan dan kebangsaan yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, NU tetap dibutuhkan untuk menentukan arah bangsa ini. "Itu bagian dari tanggung jawab NU terhadap umat dan bangsa Indonesia," tuturnya.
Menurutnya, mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam. Sebagai bagian terbesar dari bangsa, NU sebagai ormas Islam menjadi penentu hitam”-putihnya” negeri ini.
"Umat Islam kan mayoritas di Indonesia. Karena itu, NU dan umat Islam sudah selayaknya jadi penentu di negeri ini," tutur mantan Ketua Pengurus Pusat IPNU ini.
Namun, saat ditanya soal figur yang tepat memimpin bangsa ini, Ni'am hanya menyebut kreteria. Menurut dia, yang penting ke depan Indonesia dipimpin figur cerdas, tegas, visioner, dan mampu mendengar keinginan rakyat. (rif)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua