Warta JELANG MUKTAMAR

NU Bengkulu Perjuangkan Figur 'Non Politis'

Rab, 20 Januari 2010 | 07:20 WIB

Jakarta, NU Online
Kepada siapa tongkat kepemimpinan NU ke depan dipegang menjadi perhatian serius bagi jajaran pengurus wilayah NU Bengkulu. Ketua PWNU Bengkulu KH Abdullah Munir akan memperjuangkan terpilihnya figur 'non politis' yang membawa NU kepada rel khittahnya.

“NU Bengkulu akan memperjuangkan figur yang bisa membawa NU membawa NU ke ranah politik dan tetap mempertahankan Aswaja tetap kokoh sesuai dengan tujuan didirikannya NU,” katanya kepada NU Online, Rabu (20/1).<>

Sampai saat ini sudah ada beberapa calon ketua umum PBNU yang mensosialisasikan visi dan misinya ke NU se-Bengkulu. Baru-baru ini yang sudah berkunjung adalah KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah).

“Sudah ada beberapa calon yang ke Bengkulu dan bertatap muka untuk berbincang-bincang. Kita ketemu untuk bertukar pemikiran. Sebelumnya juga sudah ada calon lain yang datang,” katanya.

Ia mengaku saat ini sudah ada calon yang sudah sesuai dengan kriteria NU Bengkulu, tetapi untuk sementara disimpan dahulu. Ia berharap PWNU dan PCNU se-Bengkulu bisa satu suara dalam menyampaikan aspirasinya.

Bagi NU Bengkulu, usulan yang dipilih hanya jajaran syuriyah saja, sedangkan pengurus tanfidziyah dipilih oleh jajaran syuriyah juga layak untuk dipertimbangkan dan harus dilihat aspek keuntungan dan kerugian yang terkandung didalamnya. 

Ia berharap masalah ekonomi dan pendidikan bisa menjadi fokus program NU selama lima tahun ke depan karena hal ini merupakan persoalan yang dihadapi oleh mayoritas warga NU.

“Jika kondisi perekonomian dan pendidikan tidak baik, kita tidak bisa jalan,” tandasnya.

Sampai saat ini, NU Bengkulu telah memperkuat struktur keorganisasiannya dan berharap terus memperkuat aspek kejamaahannya. Ke depan, gerakan kemasyarakatan ini terus bisa berkembang dengan kegiatan keagamaan yang bernuansa nahdliyyin. (mkf)