Jakarta, NU Online, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Republik Federal Jerman menjalin kerjasama untuk mengatasi terorisme. Seminar Internasional bertema āPeran Ulama Pesantren dalam Mengatasi Terorisme Globalā akan digelar selama tiga hari di Cirebon, Jawa Barat.
Ketua Panitia Pelaksana, Dipl. āIng. Wiku Wardana, mengatakan seminar akan diadakan pada tanggal 16-18 Maret 2012 mendatang. Pembukaan dilaksanakan di Pondok Pesantren Kempek, Yayasan Kiai Haji Said Siradj, sementara acara inti di Hotel Apita Green, Jl. Tuparev, Cirebon, Jawa Barat.
āUntuk peserta kami mengundang perwakilan masing-masing PCNU se Pulau Jawa, Madura, Bali dan Sumatera Selatan. Jumlah peserta lebih kurang seratus orang,ā kata Wiku di Jakarta, Rabu (14/3). <>
Acara seminar akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional sebagai keynote speaker, antara lain Presiden RI ke 3 Prof. Dr. āIng. BJ. Habibie, Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Dr. Norbert Baas, dan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Ir. Helmi Faisal Zaini. Untuk pembicara di acara inti seminar juga datang sejumlah figur yang berkompeten di bidangnya, seperti mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abas, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyad Mbai dan nama-nama lainnya.
āKami ingin masyarakat, khususnya di Barat tahu bahwa pesantren bukan penghasil pelaku terorisme. Kami ingin tunjukkan inilah pesantren, khususnya yang diasuh ulama Nahdlatul Ulama, jauh dari ajaran radikalisme dan terorisme,ā tegas Wiku mengenai tujuan seminar.
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj mengatakan, seminar ini merupakan langkah positif untuk membantu pemberantasan terorisme, khususnya untuk Indonesia. āNU sebagai civil society memiliki kewajiban itu,ā ujarnya.
Sementara Republik Federal Jerman melalui Dr. Ruland Schissau, mengatakan pihaknya ikut terlibat dalam seminar ini karena memiliki permasalahan terorisme yang sama dengan Indonesia. Terorisme saat ini diakuinya tidak hanya menjadi permasalahan Indonesia danj Jerman, melainkan sudah hampir seluruh negara di dunia.
āKami ikut karena terorisme juga menjadi permasalahan di negara kami, bahkan tidak bisa dipungkiri semua negara. Yang menarik ide ini datang dati Nahdlatul Ulama, bukan dari kami. Ini ide luar biasa dan kami dengan senang hati bersama-sama menjalankannya,ā ungkap Schissau.
Schissau juga berharap seminar ini akan menghasilkan masukan atau formula yang tepat untuk upaya pemberantasan terorisme di Indonesia, Jerman dan negara-negara lain di dunia. Bahkan tidak menutup kemungkinan formula yang dihasilkan akan diterapkan dalam upaya perang terhadap terorisme di Jerman.
Penulis: Emha Nabil Haroen
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua