Warta

Nasib 16 TKI di Irak Makin Tak Jelas

NU Online  ·  Kamis, 19 Juni 2008 | 02:27 WIB

Brebes, NU Online
16 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Brebes, Jawa Tengah, yang beberapa waktu lalu meminta bantuan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat ini masih tertahan di agensi Bruska, Kurdistan, Irak. Hingga kini nasib mereka semakin tidak jelas.

Bahkan, jumlah TKI yang tertahan di kamp penampungan agensi tersebut bertambah menjadi 50 orang yang berasal dari Kabupaten Brebes dan Indramayu, Jawa Barat<>.

Ke-16 TKI asal Brebes itu sudah tertahan di penampungan Agensi Bruska sejak 9 bulan lalu. Informasi bertambahnya TKI yang tertahan di daerah konflik di Irak diperoleh dari salah satu korban, Supriyatin (26) warga Desa Prapag Kidul, Kecamatan Losari, Brebes, yang menghubungi kakaknya, Kiki Tobiin (29) yang sempat menemui Gus Dur untuk menjembatani pemulangan 16 TKI tersebut.

Kepada Kakaknya, Supriyatin menuturkan Sabtu (7/6) lalu bahwa dirinya tertahan di agensi Bruska sejak 9 bulan lalu bersama 50 TKI lainnya yang berasal dari Brebes dan Indramayu, Jawa Barat. “Kakakku tidak mengalami mengalami penyiksaan, tapi menderita tekanan mental karena diancam akan dibunuh bila meninggalkan lokasi penampungan,” ungkap Tobiin kepada NU Online, Rabu (18/6).

“Para pekerja itu dipaksa ngepel dan cuci piring majikannya dulu, baru bisa dapat makan. Nggak digaji, lagi,” lanjut Tobiin.

Kasus tertahannya 50 TKI tersebut, sudah dilaporkan ke Mabes Polri Kamis (12/6) lalu. Tobiin juga mengaku menghadiri rapat pembahasan pemulangan TKI yang berada di Irak bersama Deplu dan International Organization for Migration (IOM).

"Dalam rapat itu muncul solusi, yakni kalau ingin pulang, TKI harus erpura-pura sakit sehingga bisa dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, dijemput Deplu dan IOM untuk dibawa pulang ke Indonesia," ujarnya.

Ketua Departemen Informasi Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia (DPN SBMI), Jamaludin, mengatakan, kasus 16 TKI yang tertahan di Irak semakin tidak jelas. Pihaknya minta Deplu untuk bertanggungjawab memulangkan TKI tersebut. Sebab, hingga kini belum ada upaya yang dilakukan untuk memulangkan para TKI.

“Kami sudah konfirmasi ke pihak Deplu (Departemen Luar Negeri), sayangnya mereka hanya mengabarkan kalau Deplu hanya ke Bruska dan cuma mendata saja,” katanya.

Kepala Seksi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disukcapilnakertrnas Brebes, Ronald Jasper mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima laporan resmi penambahan jumlah TKI yang tertahan di Irak. “Belum. Kalau 16 orang itu ada, tapi yang baru terdata itu hanya tiga orang. Yakni, Supriyatin, Murni, dan Hidayah, ketiganya warga Brebes,” ujarnya.

Dia mengatakan, ketiga TKI tersebut saat ini kondisinya cukup baik dan tidak megalami penyiksaan seperti yang diberitakan beberapa media.”Mereka betah kok kerja di sana (Irak). Dan kami juga sudah kontak ke Deplu dan Depnaker Jawa Tengah. Intinya, tidak ada masalah,” jelasnya.

Dari 16 TKI baru tiga orang yang terdata, selebihnya masih dalam pencarian Deplu. Tiga orang itu, Supriyatin(26) warga Desa Prapag Kidul Kecamatan Losari, Hidayah(35) warga Desa Luwungbata Kecamatan Tanjung dan Murni(35) warga Desa Krakahan Kecamatan Tanjung Kab. Brebes Jateng. (was)