Warta

Muslimat NU Jadi Perekat di Inggris

NU Online  ·  Senin, 18 Oktober 2010 | 05:41 WIB

London, NU Online 
Muslimat NU Inggris ingin menjadi perekat umat muslim Indonesia yang ada di Kerajaan Inggris. Tidak saja warga NU, tapi juga organisasi sosial dan keagamaan lainnya seperti Muhamadiyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan juga anggota Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).

Hal itu disampaikan Ketua Muslimat NU Cabang Istimewa Kerajaan Inggris Afrahul Fadhilah, kepada koresponden ANTARA News London seusai digelarnya
silaturahim warga NU. Acara tersebut diselenggarakan Muslimat NU United KingdomK, bertempat di Indonesia Islamic Centre (IIC) Colindel, London, Minggu (17/10).<>

hadir dalam acara itu  Royandi Abbas dan penasehat H Hamim (sesepuh NU Cabang Istimewa Inggris dan sekaligus Pembina Muslimah NU), sataf KBRI London, staf British Council, pengurus Muhamadiyah dan Ana Passin (Koordinator pengajin ibu-ibu di London) dan HM Bustami (staf Bank Mandiri Inggris), serta tidak kurang dari 50 Muslim Indonesia yang datang dari kota Nottingham, Kent, Guilford, London dan sekitarnya.

Acara silaturahmi Muslimat NU diawali tahlilan dan yasinan yang dipimpin oleh H Hamim. Semua peserta yang datang dari pelpagai kalangan itu mengikuti tradisi Islam khas NU dengan khidmat.

Seusai acara, Afrahul Fadhilah mengatakan kepengurusan NU Cabang Istimewa Inggris merupakan satu satunya kepengurusan cabang organisasi wanita muslimat NU yang ada di luar negeri.

Menurut dia, keputusan Pimpinan Pusat Muslimah Nahdlatul Ulama sudah dikeluarkan sejak sembilan bulan lalu dan ditandatangani oleh Ketua Muslimat NU Pusat Khofifah Indar Parawansa dam Plt Sekretaris Umum Yies Sadiyah Maksum MPh dan susunan pengurusnya juga sudah terbentuk.

"Sayangnya pertemuan Muslimat NU yang pertama baru dapat dilaksanakan hari ini," ujar Fadhilah yang menjadi utusan PCI NU di Muktamat NU yang digelar di Makasar, Maret lalu.

Ketua bidang sosial Muslimat NU Cabang Istimewa Inggris, Indah Morgan, yang berdomisili di kota Nottingham, mengakui bahwa pertemuan anggota Muslimah NU berjalan cukup produktif.

"Ada program rutin silaturahim, penggalangan dana, serta program untuk wanita Indonesia di Inggris. Peran sesupun NU di Inggris sangan besar," ujarnya.

Sementara itu Nizma Agustjik, Ketua LSM Chariot for Children, mengatakan bahwa terasa sekali ukhuwah islamiyah di antara kaum Muslimat NU yang ada Inggris yang diharapkan akan menjadi perekat di antara umat Muslim di Inggris tanpa perbedaan status dan kelas.

Sejak NU Cabang Istimewa Inggris didirikan sekitar tahun 2000, keberadaan warga Nahdliyin dari kalangan terpelajar kian berkembang yang dulunya hanya berjumlah sekitar 114 anggota saat ini mencapai lebih 300 anggota yang tersebar di seluruh Kerajaan Inggris.

Fadhilah, juru dakwah yang bekerja di Mesjid Besar London Regent Park, mengatakan dalam waktu dekat Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawangsa, berencana akan melantik kepengurusan Muslimah NU Inggris yang merupakan satu satunya di luar negeri dalam waktu dekat.
(hmz)