Warta

Muslimat Kembangkan SDM Melalui Program PADU

NU Online  ·  Jumat, 29 April 2005 | 10:28 WIB

Jakarta, NU Online
Muslimat NU berusaha turut serta dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui program Pendidikan Andak Dini Usia (PADU). Program ini terlaksana berkat kerjasama dengan departemen pendidikan nasional dan melibatkan banyak organisasi wanita dan perlindungan anak.

“PADU ini penting dirasa karena kondisi kualias masyarakat Indonesia tidak tertangani dengan baik sejak masa-masa emas, mungkin juga karena keadaan dan mungkin juga karena ketidak tahuan,” ungkap Ny Tosari Wijaya dalam acara pertemuan forum PADU di Gd. PBNU (29/04).

<>

Dalam hal ini Muslimat membantu melakukan sosialisasi, pelatihan, dan pelayanan dengan seluruh fasilitas yang dimiliknya seperti 7000 TK, play group Taman Pendidikan al Qur’an dan lainnya.

Karena sebagian besar anggota Muslimat berada di pedesaan, maka perlu pendekatan yang sesuai untuk melakukan sosialisasi. ini disebabkan masyarakat desa “kurang percaya” pada pembawa ide-ide baru yang belum dikenal dan akrab dengan mereka.

Dalam hal ini, program yang dijalankan oleh Muslimat dimulai sejak pendidikan remaja pra nikah dengan pemberian pemahaman tentang fungsi, tugas, dan kewajiban mereka baik sebagai suami istri dan orang tua yang kelak harus dilaksanakannya dengan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan dan agama. “Karena merekalah yang akan meneruskan generasi dengan melahirkan keturunan-keturunan yang sholeh sebagai amanat dan karunia dari Alah,” tegasnya.

Selanjutnya juga diinformasikan tentang pentingnya penyuluhan pada ibu hamil melalu pengajian tentang gizi, kesehatan sebagai amal ibadah untuk mendukung upaya permohonan anak sholeh. Muslimat juga mendukung pelayanan ibu hamil melalui layanan kesehatan Muslimat.

Tahap selanjutnya adalah pendidikan anak dari usia 0 sampai 6 tahun atau usia pra sekolah melalui play group, TK, taman pendidikan al Qur’an, madrasah diniyah dan pengajian tradisional dan pondok pesantren kecil.

Dilatarbelakangi oleh keyataan bahwa 60 – 70 persen anak Indonesia dibawah lima tahun kekurangan vitamin A maka Muslimat bekerjasama dengan HKI dan Departemen Kesehatan melaksanakan program vitamin A melalui TK yang dimilikinya. Dalam hal ini telah dilakukan ujicoba di daerah Pekalongan dan Jepara dengan target melatih 50 motivator dan pemberian kapsul vitamin A pada 2500 anak.

Muslimat juga telah bekerjasama dengan puskesmas untuk melakukan program usaha kesehatan taman kanak-kanan di daerah Pekalongan, Ponorogo dan Purwakarta.

Forum yang dihadiri sekitar 125 orang tersebut merupakan pertemuan rutin yang diselenggarakan tiap tiga bulan sekali untuk mengevaluasi seberapa jauh perkembangan dari program yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga pendukung.(mkf)