Warta

Muslim Inggris Kutuk Ledakan Bom di London

NU Online  ·  Jumat, 8 Juli 2005 | 07:02 WIB

London, Inggris, NU Online
Pemimpin Muslim di Inggris, Kamis waktu setempat, mengutuk serangkaian ledakan bom di London yang menyebabkan sedikitnya 50 orang tewas dan meminta penduduk Inggris tidak memanggil masyarakat mereka untuk melakukan pembalasan.

"Perbuatan jahat itu telah membuat korban dari kita semua," kata Dewan Muslim Inggris dalam satu pernyataan.

<>

"Orang jahat yang merencanakan dan melakukan serangkaian ledakan di London itu ingin menghilangkan semangat kita sebagai bangsa dan memecah belah kita sebagai anak negeri. Semua dari kita harus bersatu untuk membantu polisi menangkap para pembunuh itu."

Mohammed Naseem, kepala Masjid Sentral di pusat kota Birmingham, yang memiliki warga Muslim yang banyak, mengatakan: "Kami terkejut dan mengutuk tanpa syarat akan kekejaman yang menghebohkan itu. Kita minta pemerintah untuk tidak membantu mengembangkan suasana curiga terhadap Muslim."

"Ada bahayanya jika kita bekerja berdasarkan kecurigaan, kerukunan di antara masyarakat akan menjadi korban pertama dari serangan itu," katanya memperingatkan. "Kita harus meminta setiap orang untuk tenang dan memberi pemerintah dukungan kita untuk memahami kejahatan itu."

Massoud Shadjareh, ketua HAM Islam, meminta tenang sementara juga mengutuk pemboman itu.

"Komisi Hak Asasi Manusia Islam sama sekali mengutuk serangan itu, tapi sekarang kami minta bahwa jangan ada korban lagi sebagai akibat pembalasan," kata Shadjareh, yang menambahkan ia sangat mengkhawatirkan pembalasan terhadap Muslim Inggris.

Seperti diberitakan kemarin (7/7), London di guncang ledakan  bom di 4 empat stasiun kereta bawah tanah dan di sebuah bus bertingkat. Serangan bom ini di kabarkan merenggut puluhan korban meninggal dan ratusan lainnya luka-luka. Bom tersebut meledak berurutan dalam waktu kurang dari satu jam, pada saat jam sibuk dan padat di kota tersebut.

Sebuah kelompok yang tak dikenal sebelumnya yang menyebut dirinya Organisasi Jihad al-Qaeda di Eropa mengklaim serangan itu di sebuah situs internet dan mengatakan mereka melakukan (pemboman itu) sebagai balasan atas pembantaian yang dilakukan oleh Inggris di Irak dan Afghanistan. (AFP/Ant/sk/Die)