Warta

Muhaimin Sebut Empat Nama Kader PKB untuk Kabinet SBY-Boediono

Ahad, 6 September 2009 | 13:32 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Ahad (menyebut sedikitnya empat nama kader partai itu untuk mengisi kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono periode 2009-2014. Mereka adalah Helmy Faishal Zaini, Nursyahbani Katjasungkana, Lukman Edy dan Andi Muawiyah Ramli.

Namun, soal berapa kader dan siapa saja yang akan dipilih, Muhaimin mengatakan hal itu merupakan hak Presiden sepenuhnya. “Kalau mendapatkan berapa menteri, itu terserah Pak SBY,” katanya. Ia hanya memastikan bahwa partainya mendapatkan komposisi menteri dari presiden terpilih. Sebab, koalisi yang dijalin bukan hanya koalisi program tapi juga diiringi “sharing power” di antara keduanya.<>

Koalisi yang dibangun antara PKB dengan Partai Demokrat dan SBY, katanya, merupakan upaya mengawal konsolidasi demokrasi di pemerintahan mendatang. Pasalnya, pemerintahan Presiden SBY yang terakhir ini harus didukung sepenuhnya guna mewujudkan pemerintahan yang kuat dan efektif.

Di tempat terpisah, SBY menegaskan, sejauh ini pihaknya belum melakukan langkah penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu II. Termasuk melakukan aksi-aksi manuver politik dengan pihak mana pun terkait dengan power sharing baik di parlemen maupun di dalam pemerintahan.

“Saya belum mulai menyusun kabinet, juga belum melakukan manuver untuk power sharing. Belum! Jangan terkecoh dengan informasi!” ujar SBY dalam acara berbuka puasa bersama jajaran Partai Demokrat, di Cikeas, Bogor, Sabtu (5/9) kemarin.

Menyinggung banyaknya versi calon menteri yang beredar, SBY menegaskan semua di luar sepengetahuan dirinya. Sebab, pada kenyataannya sejauh ini proses yang berlangsung baru penyusunan rencana aksi pemerintahan lima tahun mendatang dan program kerja 100 hari pertama.

Secara khusus, SBY menekankan, pernyataannya tersebut demi menjaga hubungan baik dengan parpol-parpol anggota koalisi pendukungnya dalam Pilpres 2009. Maklum, nama-nama dalam isu calon menteri yang hampir tiap hari muncul di media massa tersebut ada yang berasal dari parpol bukan anggota koalisi. (rif)