Warta

Muhaimin Pegang Janji Malaysia Lindungi TKI

NU Online  ·  Ahad, 15 November 2009 | 07:02 WIB

Jambi, NU Online
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi A Muhaimin Iskandar menyatakan, pemerintah memegang janji Malaysia yang menjamin akan melindungi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sektor penata laksana rumah tangga (PLRT), menyusul berbagai kasus yang menimpa TKI Indonesia di Malaysia.

Janji pihak Malaysia ini merupakan hasil pertemuan resmi antara dirinya dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Sri Hishammuddin Tun Hussein dan Menteri Sumber Daya Manusia Datuk Dr S. Subramaniam di Gedung Parlemen Malaysia, Kamis (12/11) lalu.<>

"Kesepakatan yang didapat sangat luar biasa karena Malaysia menjamin akan memberikan perlindungan kepada TKI," kata Muhaimin Iskandar ketika berkunjung ke Jambi, Sabtu (14/11).

Muhaimin mengatakan, forum pertemuan menteri kedua negara ini akan mendorong kesepakatan yang lebih konkrit dan detail yang akan dibahas melalui "joint working group" antara tim kedua negara yang akan digelar pada 21-22 November.

Ada lima poin yang diajukan Indonesia kepada Malaysia, dari lima poin masalah yang akan dirundingkan, dua di antaranya sudah mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri Malaysia. Yang telah disetujui antara lain, paspor tidak lagi dipegang oleh majikan tetapi dipegang oleh pekerja dan cuti sehari dalam seminggu, pekerja juga diberikan kebebasan dalam mengembangkan diri.

Selanjutnya tinggal membahas biaya pulang dari Malaysia ke Indonesia yang ditanggung TKI dan perusahaan perekrut, jelas Menakertrans.

Muhaimin mengatakan, moratorium pengiriman TKI bisa saja dicabut jika dalam pertemuan nanti disepakati masalah-masalah TKI. Tim ini terdiri dari pihak kepolisian dan imigrasi Malaysia.

Sementara itu mengenai persoalan hukum, Muhaimin menyatakan pihak Malaysia menjamin akan memberikan perlindungan hukum yang lebih terhadap TKI. "Jaminan Mendagri Malaysia, melalui pihak kepolisian untuk terus-menerus dikejar apabila ada kekerasan yang menimpa pekerja kita," jelasnya.

Lebih jauh Muhaimin menyampaikan, di Indonesia sendiri pihaknya akan memperbaiki sistem pengiriman TKI. "Kita mengirim yang rasional saja, jika tidak diperlukan di Malaysia tidak akan kita kirim," ujarnya dan menambahkan saat ini Indonesia masih menghentikan pengiriman TKI ke Malaysia. (ant/sam)