Warta

Muhaimin Janji Jadikan PKB Saluran Politik NU

NU Online  ·  Kamis, 28 April 2005 | 08:18 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Dewan Tanfidz DPP PKB Muhaimin Iskandar berjanji untuk berjuang keras menjadikan PKB saluran politik yang tidak bisa dilakukan NU, baik menyangkut penentuan rekrutmen pemimpin atau pendidikan politik serta pengambilan kebijakan baik di tingkat pusat atau daerah.

“Kebijakan yang dihasilkan PKB harus mengacu dan berkonsultasi dengan PBNU atau pengurus wilayah NU,” ungkapknya seusai menghadap ke PBNU, Kamis (28/04).

<>

Dijelaskannya bahwa karena seluruh mandataris PBNU adalah orang-orang yang sudah menandatangani kontrok politik untuk tidak terjun ke dunia politik. maka seluruh aspirasi dan kepentingan besar NU bisa diserap dan diwakili oleh PKB dalam menjalankan peran-perannya, dan fungsi peran politik dalam pengambilan kebijakan.

Dikatakan Muhaimin bahwa dalam pertemuan yang belangsung sekitar 1 jam antara pukul 13.00 – 14.00 WIB tersebut, KH Hasyim Muzadi memberi masukan kepada PKB bahwa selama ini PKB belum secara maksimal memberikan kontribusi secara nasinal baik mikro maupun makro dalam kaitannya dengan aspirasi politik kalangan nahdliyyin.

Selanjutnya karena tidak mungkin melakukan hubungan yang sifatnya institusional antara PKB dan PBNU, maka silaturahmi antara ulama NU dan PKB akan terus digiatkan. “Kami minta restu agar hubungan kami aspiratif dan historis karena PKB dan NU secara insitusional berbeda tetapi secara kultural hubungan historis dan aspiratif tak bisa dipisahkan,” imbuhnya.

Akan Perbaiki Hubungan NU-PKB

Dalam pertemuan tersebut, Muhaimin juga menceritakan bahwa PKB akan memperbaiki hubungan dengan NU di berbagai daerah yang belakangan ini agar renggang sehingga dapat baik kembali dan timbul sinergi untuk mengembangkan bangsa.

“Kami menyanggupi kepada PBNU untuk mengakrabkan kembali hubungan-hubungan PKB dan NU di daerah yang mengalami ketegangan walaupun sebetulnya tidak banyak seperti di antara PWNU Jawa Timur dengan PDW PKB Jatim,”

Diungkapkannya bahwa pertemuan tersebut sama sekali tidak membahas konflik di PKB pasca muktamar karena dinilainya hanya merupakan bagian dari dinamika muktamar yang tak perlu dibahas. namun demikian, dia juga berjanji untuk mengupayakan terjadinya islah antara Gus Dur dan KH Hasyim Muzadi.

Hadir dalam pertemuan tersebut sebagian besar pengurus DPP PKB yang terdiri dari Ketua Umum Muhaimin Iskandar, Sekjen Muhammad Lukman Edy, Ketua Efendi Choiri, Sekretaris Dewan Syuro Muhyiddin Arubusman, serta dari jajaran Wasekjen seperti Yenny Zannuba Wahid, Helmy Faishal Zainy, M. Hanif Dakhiri dan lainnya. Dari PBNU Hadir Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Khatib Aam KH Nasarudin Umar, HM Rozy Munir, dan KH Said Aqil Siradj. (mkf)