Warta

Muhaimin Doakan Said Aqil Jadi Ketua Umum PBNU

NU Online  ·  Sabtu, 9 Januari 2010 | 04:53 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum DPP PKB yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mendoakan KH Said Aqil Siradj agar terpilih sebagai ketua umum PBNU dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar, Maret mendatang.

Dalam acara mujahadah dan doa bersama untuk almarhum KH Abdurrahman Wahdi (Gus Dur) di rumah dinasnya Jl Widya Candra Jakarta, Jum’at (8/1) tadi malam Muhaimin mengajak ratusan simpatisan Gus Dur yang hadir untuk mendukung Said Aqil.<>

“Dari sekian banyak doa yang kita bacakan tadi, ada satu doa yang kita lupa yaitu mendoakan Kang Said jadi ketua umum PBNU. Oleh karena itu marilah kita doakan dengan membacakan surat Al-Fatihah,” kata Muhaimin. Para hadirin pun membacakan Al-Fatihah untuk Said Aqil.

Usai membacakan Al-Fatihah, KH Munif Muhammad Zuhri dari Semarang yang hadir dalalam kesempatan itu berceletuk, ”Kang Said ini tidak dioakan pun akan jadi,” katanya disambut tawa hadirin.

Said Aqil malam itu didapuk untuk memberikan taushiyah dan berbagai pengalaman saat bergaul bersama Gus Dur yang juga deklarator PKB.

Said Aqil yang juga pakar di bidang tasawuf Said Aqil banyak bercerita tentang Gus Dur dari perspektif tasawuf. Diceritakan, pernah dirinya diajak Gus Dur menemui seorang saat berada di Mesir. Orang yang ditemui itu berpenampilan sederhana. Gus Dur langsung minta didoakan oleh orang tersebut.

Namun setelah mereka beranjak orang tersebut bergumam, ”Ya Allah dosa apakah aku ini sampai-sampai ada yang yang mengetahui siapa diriku. Padahal aku sudah menjauh dari dunia,” katanya.

Rupanya orang yang ditemui itu adalah seorang wali yang sudah lama menyamar dan menyepi dari keramaian, namun Gus Dur mengetahuinya dan meminta didoakan olehnya.

Said Aqil yang sering menemani Gus Dur dalam bepergian sebelum menjabat presiden mengaku sering mendapatkan pengalaman spiritual, terutama saat mereka berdua berziarah ke kuburan seseorang. Gus Dur, katanya, memang gemar sekali berziarah ke makam. Bahkan makam yang jarang dikunjungi orang sekalipun. (nam)