Rapat Pleno Gabungan yang dipimpin Ketua Dewan Syura DPP PKB, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), akhirnya memecat Muhaimin Iskandar dan 6 orang lainnya, baik di DPP dan DPW PKB, maupun Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR.
Muhaimin dan rekan-rekannya dipecat dalam rapat tertutup yang digelar di Kantor DPP PKB Sabtu (5/3) malam, karena menolak mundur. Empat dari enam orang yang dipecat sudah diumumkan.<>
Mereka adalah Wakil Sekjen DPP PKB Helmy Faishal Zaini, Wakil Bendahara DPP PKB dan anggota DPR Baharudin Nashori, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, dan Ketua DPP PKB Niam Salim.
Selain itu rapat Dewan Syura DPP juga memutuskan memecat Sekretaris Dewan Syura DPW PKB DKI Yusuf Mujni dan Sekretaris DPW DKI Zaenal Arifin Naim. Dua orang ini dinilai secara terang-terangan mendukung Muhaimin, dan turut melakukan pengerahan massa saat Muhaimin mengumumkan menolak untuk mundur di Kantor DPP Kalibata.
Rapat pleno juga dikabarkan mengangkat Muammir Mu’in Syam sebagai pejabat sementara ketua umum. Muammir sekarang menjabat Ketua DPP PKB. Menurut sebuah sumber, nama Muammir sebagai pejabat ketua umum PKB diumumkan oleh Gus Dur dalam rapat tersebut.
Sementara itu sekitar 100 pendukung Muhaimin mendatangi kantor DPP PKB di Kalibata Jakarta Selatan saat digelar rapat. Namun mereka gagal masuk sebab pintu gerbang DPP PKB ditutup oleh personel Garda Bangsa.
Soal pemecatan Muhaimin, Gus Dur usai menghadiri acara peluncuran www.bangakbar.com, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, menegaskan bahwa hal itu merupakan keputusan rapat. ”Saya ini mau tegakkan demokrasi,” katanya sambil lalu. (nam)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua