Warta MISI PERDAMAIAN PBNU (9)

Mufti Syria: Muslim Indonesia Harus Bangga dengan Tradisi Sendiri

NU Online  ·  Kamis, 21 Januari 2010 | 22:16 WIB

Damaskus, NU Online
Umat Islam Indonesia sudah berkembang selama berabad-abad sehingga telah membentuk tradisinya sendiri dan menjadikan Islam sebagai warisan peradaban yang kaya raya. Karena itu umat Islam Indonesia  sudah seharusnya bangga terhadap apa yang telah diraih dan dimiliki selama ini.

Umat Islam di Indonesia tidak perlu mengubah apalagi mengganti tradisi hanya karena pemikiran-pemikiran baru yang tidak jelas bahkan merusak, sebagaimana yang berkembang di dunia internasional saat ini. Demikian disampaikan oleh Syekh Ahmad Badruddin Fassun, mufti besar Syria di hadapan rombongan PBNU yang berkunjung ke Damaskus.<>

Mufti yang sudah beberapa kali berkunjung ke Indonesia ini tidak hanya mengenal Indonesia, tetapi juga mengenal NU dengan sangat baik. Karena itu wajar jika ia tetarik dengan tradisi pemikiran keagamaan NU yang sangat pas dikembangkan kalangan Sunni di Syria.

Dengan tradisi berpikir seperti itu, tidak akan muncul Islam radikal yang malah mersak ajaran dan citra Islam. Umat Islam Indonesia, menurutnya, memiliki kekuatan itu.

"Maka jangan sampai mengabaikan ajaran para ulama terdahulu yang berpegang pada empat madzhab yang kemudian dikembangkan sesuai dengan 'uruf dan tradisi masing-masing sehingga menjadi kekuata nasional yang berarti," katanya.

Mufti yang berpenampilan sangat ramah itu juga menegaskan bahwa perjuangan untuk menyelematkan pemikiran dan tardisi Islam ini tidak kalah pentingnya dengan perjuangan bersenjata. Saat ini, katanya, kalangan ekstremis dan sekularis sedang giat merusak tradisi Islam dengan pmenggerogoti tradisi dan ajaran Islam dari semua arah.

"Kalau kita mamapu menyelamatkan dan bahkan mengembangkan khazanah pemikiran dan bahkan peradaban Islam yang besar ini, umat Islam akan tetap memiliki kewibawaan dan akan teus dihargai umat yang lain," katanya.

Dikatakannya, umat Islam Syiria sendiri sangat bengga memiliki sahabat dari negara Islam terbesar di dunia. Karena itu ia juga banyak berharap dari kepelolopran Indonesia, yang dengan kekhasan pemikirannya akan mampu menjadi alternatif bagi pengembangan pemikiran Islam di dunia.

"Hampir seluruh persoalan besar yang dihadapi uamat Islam dunia telah pula dipikirkan dan dirumuskan oleh para ulama Indonesia. Dan saya melihat apa yang dirumuskan itu walaupun khas Indonesia, tetapi akan sangat berguna bagi umat Islam di negara yang lain," demikian Syekh Ahmad Badruddin Fassun. (mdz)