Warta

MTQ JQH Jatim Resmi Dibuka

NU Online  ·  Sabtu, 28 Mei 2011 | 11:33 WIB

Probolinggo, NU Online
Sedikitnya, 1.100 orang peserta meramaikan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Jamiyyatul Qurro wal Huffadz (JQH) ke-10 se-Jawa Timur, yang berlangsung pada 27-29 Mei di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. MTQ itu sendiri resmi dibuka pada Jumat (27/5) malam di alun-alun Kraksaan.

Dalam pembukaan MTQ ke-10 itu, Gubernur Jatim, Soekarwo yang direncanakan hadir, ternyata batal hadir karena menurut panitia sedang ke luar negeri. Namun, sejumlah tokoh Jatim hadir. Yakni Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Miftahul Achyar dan Ketua Tanfidziyah KH Mutawakkil Alallah, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Sutrisno Rahmat, Kepala Bakorwil Malang M Jaelani, Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, jajaran Muspida, tokoh agama dan tokoh masyarakat.<>

Menurut Ketua Panitia MTQ ke-10 Abdullah Faqih, peserta MTQ terdiri atas 44 kafilah, tiap kafilah sebanyak 25 orang. Total, pesertanya berjumlah 1.100 orang. Para peserta itu berasal dari cabang JQH se-Jawa Timur. Adapun para juri sebanyak 50 orang.

Hadiah MTQ berupa trofi dan uang pembinaan. Sementara itu, penginapan dan lomba MTQ tersebar di 11 titik di Kecamatan Kraksaan, ada yang di kantor instansi pemerintah hingga kantor KPU.

Faqih menjelaskan, jenis-jenis lomba dalam MTQ adalah tartil, MTQ tingkat anak-anak, remaja, dan dewasa. Lalu, Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) 10, 20 hingga 30 juz. Kemudian, tilawah 1 juz, dua juz hingga tiga juz. Selain itu, ada pula jenis lomba tahsinul khat dan Musabaqah Syarhil Quran. Yang dinilai adalah penampilan, makharijul huruf, tajwid, irama, dll.

Kakanwil Kemenag Jatim, Sutrisno Rahmat yang membuka acara tersebut berharap MTQ mampu meningkatkan kualitas para qori’-qor’iah, dan para hafidz-hafdizah, serta sebagai wadah kaderisasi Qur’ani dalam menjaga keutuhan Al-Quran.

Sementara, Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Alallah meminta para pemuda Nahdlatul Ulama, dengan MTQ ini, meningkatkan kualitas para qori’-qoriah dan MTQ itu sendiri.

“Ini juga bagian untuk mencari bibit bibit muda dalam kemampuan membaca dan mempelajari Al-Qur’an yang banyak ditinggalkan oleh banyak orang. Kita sangat berharap kegiatan-kegiatan seperti ini terus digalakkan di setiap daerah apalagi untuk Warga Nahliyin,” ujar pengasuh ponpes Zainul Hasan Genggong, Padjarakan ini.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor : Andi Sirajuddin