Minta 86 Alias “Beres”
NU Online · Rabu, 11 Januari 2012 | 09:01 WIB
Malang, NU Online
Kehadiran kepala negara di event event besar seperti muktamar thariqah di samping sebagai simbol pengakuan pemerintah terhadap event yang digelar, juga menambah nilai plus bagi panitia penyelenggara.
Namun karena kepala negara yang hadir, maka tingkat keamanan pun sangat berbeda. Setiap tamu yang hadir selain undangan, harus bisa menunjukkan ID Card resmi yang dikeluarkan panitia dan itupun harus mendapat persetujuan dari keamanan presiden yang didelegasikan lewat Korem.
<>
Nah, ketika panitia menyerahkan data dan tanda panitia yang jumlahnya 10 ribu lebih untuk mendapatkan pengesahan dari Korem, bukannya jawaban siap dilaksanakan, akan tetapi siapapun mengerjakan menyetempel tanda peserta yang jumlah cukup pasti tidak akan sanggup dalam waktu semalam.
Maka, terjadilah komunikasi dengan istilah yang sering kita dengar di dunia kepolisian atau militer dengan nama "86" yang artinya beres. tetapi karena tidak paham, maka ketika petugas menanyakan ada 86 nya nggak pak ? dan dijawab, bukan 86 pak dari lebih dari 10 ribu yang saya bawa kesini.
Ketika hal itu disampaikan kepada pengurus thariqah menjadi semakin tidak paham apa itu 86, maka dijelaskan secara detail tentang istilah 86 agar semua urusan bisa lancar, atau dengan istilah lain harus ada "syai'un akhor" nya. "O..alah gitu tho kang," jawab seorang kiai yang juga pengurus idaroh aliyah di markas panitia.
Redaktur    : Mukafi Niam
Tim Liputan : Abdul Muis
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
6
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
Terkini
Lihat Semua