Tenggarong, NU Online. Suasana menjelang kongres PMII ke XIV tanggal 17-22 April 2003 di Kutai, Kalimantan Timur mulai meriah. Spanduk dan bendera-bendera mulai bertebaran dimana-mana, tidak saja di kota Tenggarong, namun juga meriah di jalan-jalan protokol di ibukota Jakarta. Kongres yang akan dibuka oleh Wakil Presiden Hamzah Haz, --yang juga alumni PMII-- ini akan diikuti 170 Pengurus Cabang, 18 Pengurus Koordinator Cabang serta Pengurus Besar, keseluruhan peserta berjumlah 1052 orang. Sementara tema khusus yang diangkat dalam kongres kali ini adalah “Visi Kepemimpinan Nasional: Merangkai Republik Yang Terkoyak”, tema ini muncul dilatarbelakangi keprihatinan atas terancam ambruknya republik oleh faktor menguatnya gejala disintegrasi, kebangrutan moral politik, dan ekonomi, korupsi, fundamentalisme agama, pelanggaran HAM, dan sebagainya.
Kongres ini sendiri akan menghabiskan biaya sekitar Rp 1.403.684.000, dengan biaya sebesar itu maka hasil-hasil kongres diharapkan optimal. Irfan salah seorang wakil peserta dari cabang Manado kepada NU Online menyatakan akan mengusung agenda yang bersifat paradigmatic, yaitu mengukuhkan tradisi sebagai akar gerakan, menurutnya “Tradisi gerakan PMII dicabang-cabang cukup optimal, dengan menseriusi pengorganisasian di tingkat basis, mereka kini telah siap mengusung agenda reformasi agraria didaerahnya”. Kader PMII yang juga Produser Radio Delta FM Manado ini menambahkan,” sudah saatnya PMII mengawal agenda transisi demokrasi secara serius, agar kelompok Status Quo tidak kembali berkuasa lagi”.
<>Seperti dalam momen kongres sebelumnya, situasi panas mulai nampak. Para kandidat telah merancang strategi pertempurannya, menurut reporter NU Online yang sengaja diberangkatkan ke Kutai untuk melakukan reportase secara lengkap, melaporkan para kandidat ketua umum rupanya juga sudah mulai perang spanduk dengan membentangkan beberapa spanduk berukuran raksasa untuk meminta dukungan dari para peserta yang akan datang. Strategi lainnya, biasanya para rombongan dikawal oleh tim sukses di dalam kapal, strategi ini untuk mengamankan dukungan serta sosialisasi visi kandidat, sehingga peserta tidak ragu didalam memilih.
Para kandidat juga mulai bermunculan, masing-masing menawarkan orientasi baru bagi PMII. Beberapa bursa calon ketua umum yang muncul adalah Ghozi al Fatih, Zaini Rahman, Sandy Suardi Hasan, Abdul Malik, Heri, Khoirul Amri, Hasan Taftazani, Sholihin, dan lainnya. Beberapa hari ini juga dimungkinkan muncul kandidat baru untuk lebih memarakkan suasana kongres.(MKF)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua