Menemukan Kesamaan Tradisi Islam dengan Indonesia
NU Online · Senin, 1 Desember 2008 | 10:17 WIB
Kunjungan Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Nuril Huda ke Libya menemukan sebuah fakta bahwa tradisi Islam yang dijalankan di Indonesia, khususnya oleh warga NU dengan umat Islam di Libya ternyata banyak kesamaannya.
“Tradisinya mirip dengan di Indonesia, mereka melagukan adzan dan juga melakukan dzikir bersama setelah Jum’atan. Mereka pengikut ahlusunnah wal jamaah,” katanya kepada NU Online, Senin (1/12).<>
Kunjungannya ke Libya bersama sejumlah pimpinan ormas Islam di Indonesia pada 25 Oktober – 2 November adalah untuk mengikuti seminar Islam internsional ke-8 yang diadakan oleh Jam'iyyah ad-Da'wah al-Islamiyyah Libya.
Diantara rombongan, turut KH Syaifuddin Amsir, rais syuriyah PBNU, yang menjadi salah satu pembicara dalam pertemuan yang diikuti peserta dari 120 negara.
“Hampir semua negara mengajukan pandangan umum terutama masalah dakwah, kongklusinya, Islam rahmatan lil alamiin. Hampir sama tujuannya seperti ketika NU mengadakan ICIS,” terangnya.
Dalam pertemuan dengan sejumlah delegasi dari negara-negara Afrika, Nuril mengaku selalu menyampaikan bahwa NU merupakan kelompok Islam moderat di Indonesia yang mengembangkan Islam rahmatan lil alamiin. “Kita juga sampaikan hasil-hasil dari konferensi ICIS yang diselenggarakan oleh NU di Indonesia,” paparnya.
Menurutnya, penekanan tentang pentingnya menjaga perdamaian dalam pertemuan dengan muslim Afrika dikarenakan daerah tersebut masih sarat dengan konflik yang menghancurkan segalanya.
“Kita hanya berhak berdakwah tetapi hidayah datangnya dari Allah,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga sempat bertemu dengan Ayatullah Ali Tazkiri, ulama Syiah moderat dari Iran. “Beliau menyampaikan salam kepada KH Hasyim Muzadi,” katanya.
Selama di Libya, ia juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan Pengurus Cabang Istimeewa (PCI-NU) Libya yang kebanyakan mahasiswa yang belajar di sana. Diperkirakan terdapat sekitar 100 mahasiswa yang menampuh studi di negeri yang dipimpin oleh Muammar Khadafi ini.
“Mereka mendapatkan beasiswa dan memperoleh fasilitas yang memadai, perpustakaannya juga luar biasa,” tandasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua