Warta

Menegpora Berdayakan Pemuda Pesantren

NU Online  ·  Rabu, 6 Mei 2009 | 13:45 WIB

Jakarta, NU Online
Kalangan santri di Indonesia cenderung masih termarginalkan. Program yang ditawarkan pemerintah kepada para santri yang mondok di pesantren masih dianggap kurang lengkap, berbeda dengan program untuk jalur pendidikan nonpesantren.

''Dalam beberapa kali pertemuan mereka mengeluh karena merasa termarginalkan,'' ujar Plt Deputi Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI, DR Muhammad Budi Setiawan, Selasa (5/5). Menurut dia, selama ini kebanyakan santri hanya fokus mempelajari agama di pesantren.<>

Padahal, menurut Budi, para santri juga menginginkan program tambahan seperti ilmu pendamping untuk menyalurkan pengetahuannya di masyarakat. Budi menuturkan, ilmu manajemen dan business plan merupakan salah satu yang mereka butuhkan sehingga mereka bisa menerapkan ilmunya saat berdakwah.

Guna meningkatkan kapasitas para santri, Kementerian Negara pemuda dan Olahraga (Menegpora) menggulirkan program pelatihan pemuda pesantren. Program tahunan itu diikuti 66 santri yang merupakan perwakilan dari seluruh Indonesia. Mereka diberikan bekal seputar manajemen, business plan, pidato, public speaking, dan advokasi. (republika.co.id/mad)