Menag: Gerakan Magrib Mengaji Atasi Kemerosotan Akhlak
NU Online · Ahad, 30 Januari 2011 | 10:39 WIB
Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, kemerosotan akhlak di kalangan generasi muda dapat dicegah melalui Gerakan Magrib Mengaji. Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji (M3) bisa dijadikan sebagai sarana transfer ilmu dari orang tua kepada anak, katanya di Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu.
Menteri Agama (Menag) dalam kunjungan kerjanya ke kota jam gadang itu, seperti juga pada kunjungan kerja di daerah lainnya, kembali mengingatkan tentang perlunya mengaji (membaca Al Quran) di waktu magrib.<>
Ia mengatakan, bukan hanya sebagai sarana transfer ilmu dari orang tua kepada anak tetapi lebih dari itu. Di antaranya meningkatkan keakraban antara orang tua dan anak melalui shalat berjamaah yang bisa dilanjutkan misalnya dengan kegiatan makan bersama.
Kini kebisaan magrib mengaji sudah lama ditinggalkan. Tidak salah kebiasaan yang sudah hilang dihidupkan kembali. Apalagi dewasa ini para pemuka agama mulai risau dengan kemerosotan akhlak, kata Suryadharma Ali.
Sekarang ini sudah terasa, di kalangan remaja buta aksara meningkat karena kegiatan magrib mengaji hilang.
Karena itu ia merasa yakin bahwa jika ini dihidupkan lagi, maka moral anak bangsa secara kolektif moral akan membaik.
Dahulu jika ada anak waktu magrib di berada di luar rumah, menjadi aib bagi orang tua. Sekarang menjadi biasa, katanya mengingatkan. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua