Warta

Menag Akui Keimanan Umat Islam Hadapi Penggembosan dari Dalam

NU Online  ·  Selasa, 5 Agustus 2008 | 03:15 WIB

Kendari, NU Online
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni mengakui kualitas keimanan umat Muslim di tanah air sedang menghadapi penggembosan dari dalam sendiri, sehingga perlu dihadapi dengan serius. Perlawanan harus dilakukan dengan serius, kata Maftuh di Kendari, Selasa.

Sebelumnya, Senin malam, ia yang mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka utsawa dharma gita atau lomba menyanyikan lagu-lagu suci agama Hindu tingkat nasional di kota itu.<>

Maftuh mengatakan, umat Muslim harus meningkatkan kualitas keimanan. Pasalnya dewasa ini ada orang Muslim yang belajar di negara tertentu berupaya menunjukkan jati dirinya sebagai orang cerdik pandai.

Cara yang dilakukan oleh yang bersangkutan adalah memberikan argumentasi yang seolah-olah rasional terhadap hal-hal yang sudah menjadi kesepakatan para ulama.

Ia memberi contoh pendapat yang di luar kesepakatan itu berupa pelaksanaan ibadah haji yang dapat dilakukan setiap bulan. Padahal soal ibadah haji itu hanya dapat dilakukan setahun sekali dan waktunya pun sudah ditentukan, antara 1 Syawal sampai 9 Zulhijah.

Contoh lain yang disuarakan kelompok orang yang disebutnya sudah "keblinger "itu adalah soal membolehkan adanya perkawinan sejenis.

Menurut Menteri Agama, pendapat tersebut jelas tak bisa diterima oleh penganut agama Islam kendati mereka juga menjunjung Hak Azasi Manusia.

Pendapat menyimpang ini sangat disayangkan berasal dari umat Islam sendiri, yang ketika kecil belajar di pondok pesantren di kampung namun ketika di luar negeri ingin tampil beda dengan membuat pernyataan menyimpang.

Orang semacam itu juga ada dan pernah menduduki jabatan tinggi di salah satu instansi pemerintah, kata Maftuh. (ant)