Warta

Membandingkan Biaya Haji Indonesia dan Malaysia, Lebih Mahal Mana?

NU Online  ·  Kamis, 30 Juni 2011 | 07:43 WIB

Jakarta, NU Online
Masyarakat Indonesia seringkali dibingungkan dengan kabar biaya perjalanan haji Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya yang harus dibayarkan oleh rakyat Malaysia. Pihak Kementerian Agama sendiri menyatakan, biaya di Indonesia lebih murah, seperti yang disampaikan oleh Ahmad Junaidi, Direktur Keuangan dan Pengelolaan Dana Haji dalam seminar Solusi Penyelenggaraan Haji Berbasis Syariah” di Jakarta, Kamis (30/6).
<>
Data yang disampaikan oleh Junaidi dalam seminar tersebut menunjukkan pada tahun 2010, biaya per jamaah haji Indonesia 32 juta, yang harus dibayarkan secara langsung oleh jamaah haji Indonesia 27 juta rupiah sedangkan 5 juta lainnya dari optimalisasi setoran awal.

Sementara itu, biaya keseluruhan jamaah haji Malaysia 49 juta, jika diukur dalam mata uang rupiah. Yang harus dibayarkan per jamaah hanya 29.940.000 sedangkan 19 juta lainnya optimalisasi dana yang dikelola oleh Tabung Haji Malaysia.

Uang yang dibayarkan langsung antara jamaah haji Indonesia dan Malaysia tak berselisih banyak, hanya 2.940.000, tetapi dari data yang sama yang disampaikan Junaidi, terdapat fakta jamaah haji Malaysia mendapatkan sewa pemondokan dengan harga Saudi Arabian Riyal (SAR) 6000 sedangkan Indonesia hanya seharga SAR 3400. Dengan harga yang lebih mahal, dapat diasumsikan bahwa kualitas pemondokan yang diberikan kepada jamaah haji Malaysia jauh lebih baik. Tidak ada penjelasan terhadap aspek pelayanan lain yang bisa dibandingkan diantara dua negara tersebut.

Data lain yang bisa dibedah adalah, optimalisasi setoran dari jamaah haji Indonesia hanya 5 juta rupiah yang bisa dibagikan kepada jamaah, sedangkan jamaah haji Malaysia dapat menikmati optimalisasi sampai 19 juta yang dikelola oleh Tabung Haji. Junaidi mengakui bahwa prinsip pengelolaan keuangan haji Indonesia yang saat ini sudah mencapai sekitar 30 trilyun ini masih dikelola dengan prinsip nirlaba, sedangkan Malaysia sudah dikelola dengan prinsip komersial.

“Bisa dikelola dengan prinsip komersial kalau UU-nya dirubah,” katanya.

Secara kuanitatif, biaya haji Indonesia jelas lebih murah, hanya perlu membayar 27 juta, tetapi hanya mendapatkan pelayanan seharga 32 juta. Jamaah haji Malaysia membayar hampir 30 juta, tetapi mendapatkan pelayanan senilai 49 juta. Jika anda bisa memilih diantara keduanya, anda akan memilih pelayanan yang mana?

Penulis: Mukafi Niam