Warta

Maulidurrasul Jatman Dihadiri Ribuan Jamaah

Sen, 26 Maret 2012 | 10:26 WIB

Demak, NU Online
Bertempat di Masjid Baitur Rohim Ngawen Wedung, Sabtu malam-Ahad Siang (24-25/3) kemarin, telah berlangsung Maulidurrosul SAW, Isthigosah dan Manaqib Qubro. Kegiatan yang diselenggarakan Jam’iyah Ahli Thariqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdiyah (Jatman) Kecamatan Wedung itu sebagai ajang silaturahmi anggota, do’a bersama dan juga thalabul ilmi. Selain di hadiri oleh warga Ngawen sebagai tuan rumah juga dihadiri ratusan warga desa lain di kecamatan Wedung.<>

“Acara ini telah berlangsung 56 kali dan diadakan setiap tiga bulan sekali. Tempatnya pun bergiliran satu desa ke desa lain di kecamatan Wedung.  Selain sebagai perwujudan ukhuwah Islamiyah acara ini juga sebagai ajang do’a bersama dan thalabul ilmi bagi anggota dan warga masyarakat,“ ujar Rochani, Sekretaris panitia kegiatan.

Dikatakannya, kegiatan yang diselenggarakan oleh warga Nahdliyyin tersebut  dimulai pada malam hari dengan pembacaan Maulidurrasul dan juga Manaqib Kubro. Sedangkan pada pagi harinya dilanjutkan dengan Isthighosah dan pengajian umum yang dihadiri oleh ratusan anggota dari seluruh desa di kecamatan Wedung.  Selain itu pula dihadiri oleh para pejabat dan ulama diantaranya wakil Bupati Demak Drs. KH Dachirin Said SH MSi, Drs KH Samsul Muarif SH dan Drs KH Dzikron Abdullah.

“Alhamdulillah acara ini berlangsung aman, tertib dan lancar. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini ukhuwah Islamiyah makin erat dan juga kondisi negara kita aman tiada kendala apa-apa. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya acara ini,” katanya. 

Wakil Bupati Demak, Dakhirin Said dalam sambutan pengarahannya di hadapan anggota Jam’iyah Ahli Thariqoh se-Kecamatan Wedung mengatakan, pemerintah Kabupaten Demak mendukung sekali kegiatan yang bersifat Islami seperti halnya pengajian, Maulid Nabi, Manaqib serta Istighosah. Hal ini seiring dengan program pemerintah Demak yang akan menata kembali Demak daerah yang Islami. Salah satu di antaranya adalah menumbuhsuburkan kegiatan keagamaan Islam dalam berbagai even. 

“Sebagai contoh kegiatan dalam rangka menyambut tahun baru dulu bersifat hura-hura, 5 tahun yang akan datang kita kemas dalam kegiatan Islami. Pada tahun baru yang lalu kita isi dengan Istighosah di alun-alun dan juga seni yang Islami,” ungkap Dachirin Said. 

Sementara itu, KH Samsul Muarif, salah seorang pengurus Jatman Jawa Tengah yang juga Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dalam mauidoh hasanahnya menyatakan dalam situasi yang serba kacau balau ini kita harus kembali ke ajaran agama Islam dengan benar. Selain itu harus memperbanyak belajar atau thalabil ilmi dengan para ulama. Karena saat ini muncul gerakan–gerakan yang membahayakan aqidah kita. 

Oleh karenanya  sebagai warga Nahdliyyin kita harus mendahulukan pendidikan agama Islam pada putra-putri kita dengan menitipkan pada para kyai agar dibekali pengetahuan agama Islam sejak dini. 

“Selain itu kita juga harus mengawasi pendidikan putra-putri kita dengan cara memberikan contoh yang baik dengan cara mematikan TV pada saat jam-jam belajar. Agar hasil belajar lebih maksimal karena TV bagaikan setan yang mengacaukan semuanya,” tambahnya. 



Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : Syaiful Mustaqim