Warta

Matori, Guru Politik Kader NU

NU Online  ·  Kamis, 4 Desember 2008 | 12:02 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang pertama, Matori Abdul Jalil merupakan seorang politisi NU yang berkarir dari level paling bawah. Cara berpolitiknya dapat menjadi pelajaran bagi para kader muda NU yang ingin terjun ke dunia politik.

Demikian dikatakan oleh Dr Arief Mudatsir Mandan, Anggota DPR RI dari Fraksi PPP dalam peluncuran biografi Matori Abdul Jalil yang berjudul Pergulatan Membela yang Benar yang diselenggarakan pada Kamis (4/12) di Aula CSIS Jakarta.<>

“Dia tidak menggurui, tapi kami belajar dari sikap-sikapnya dalam menghadapi berbagai situasi,” katanya.

Arief yang merupakan yuniornya di PPP mengatakan Matori merupakan sedikit dari pemimpin yang memiliki kharisma serta memiliki sikap tegas dan berani. Namun seperti kebanyakan politisi berlatar belakang NU, ia tetap tawadhu kepada para kiai.

Ketika terjadi sebuah perbedaan, maka ia tidak secara frontal mensikapinya. Namun orang tahu bahwa ia memiliki prinsip dan pendirian yang berbeda. Karena itu, meskipun ia tetap tawadhu kepada Gus Dur, ia tetap memiliki pendirian yang independen dalam beberapa kebijakan.

Kemauannya untuk mengambil risiko dari Matori ini juga diceritakan oleh politisi senior PPP, Imam Churmen. Ia mengisahkan, Matori tidak mau ketika menjadi orang nomer dua atau sekjen saat perebutan ketua umum PPP zaman Orde Baru. “Seorang pemimpin harus berani mengambil risiko,” ujarnya.

Upaya Matori merebut posisi pertama dalam kepemimpinan PPP ini tetap dilakukan meskipun kala itu, politisi NU dijauhi orde baru dengan tidak boleh menjadi pemimpin di PPP, menjadi menteri agama dan menjadi ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Imam yang banyak diposisikan sebagai bendahara oleh Matori juga menuturkan, pria asal Salatiga ini bukanlah orang yang suka memperkaya diri. Perjuangannya diperuntukkan bagi umat dan bangsa.

Sementara itu, Harry Chan Silalahi menyatakan Matori telah mampu menjadikan PKB yang dilahirkan oleh NU sebagai rumah bagi semua golongan, bukan hanya milih warga NU.

Ketua PBNU Ir Mustofa Zuhad Mugni yang merupakan karib Matori sejak di Jawa Tengah menuturkan banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan hidupnya yang dituangkan dalam buku tersebut. “Buku ini patut dibaca oleh kader NU yang ingin terjun ke dunia politik,” tandasnya. (mkf)