Masjid Al Akbar Surabaya Gelar Pengajian Riyadush Sholihin
NU Online · Ahad, 7 Agustus 2011 | 11:32 WIB
Surabaya, NU Online
Takmir Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) menggelar pengajian "ngabuburit" (menunggu datangnya waktu berbuka puasa) dengan pengajian kitab klasik dan "ngaji internet".
"'Ngaji internet' dimulai bakdal (sesudah) Shalat Dzuhur hingga datang waktunya Shalat Ashar, lalu bakdal Ashar dilanjutkan dengan ngaji kitab klasik 'Riyadush Sholihin' hingga berbuka puasa," kata Humas MAS, Helmy M Noor di Surabaya, Sabtu.
<>
Ia menjelaskan, takmir MAS menyediakan 20 laptop saat "ngaji internet", tapi peserta juga dapat membawa laptop sendiri untuk mengaji bersama pengasuh yang selalu berganti setiap hari dan tema juga berganti.
"Misalnya, tema Cara Rasulullah Menyambut Ramadhan, maka pengasuh mengajak peserta membuka internet tentang sejarah Nabi (Sirah Nabawi), lalu membuka terjemahannya lewat internet juga," katanya.
Setelah itu, pengasuh akan mengajak peserta "ngaji internet" untuk membuka sejumlah laman/situs, seperti www.eramuslim.com, rahmatmuntaha.com, www.dudung.net dan sebagainya.
"Pengasuh menampilkan hasil penelusuran internet lewat layar proyektor dengan memberi penjelasan, sedangkan peserta juga menelusuri lewat laptopnya dan dapat mengajukan pertanyaan," katanya.
Namun, katanya, masyarakat juga dapat mengikutinya dengan mengajukan pertanyaan lewat "facebook." "Pesertanya juga berasal dari sejumlah SMA di Surabaya serta masyarakat umum," katanya.
Pengasuhnya antara lain KH Abdusshomad Buchori (Ketua MUI Jatim), Miftahul Jinan (Praktisi Parenting, Penulis Buku Parenting), DR Hj Hasniah Hasan MSi (Kabag Muslimah MAS), Prof DR H Ahmad Zahro MA (MAS/IAIN Sunan Ampel Surabaya), Ustad Hamid Syarifuddin (Imam Rawatib MAS), Prof DR HM Roem Rowi MA (MAS/IAIN Surabaya), dan sebagainya.
"Setelah Shalat Asar akan dilanjutkan dengan pengajian kitab klasik Riyadush Sholihin yang juga diasuh orang yang berbeda pada setiap hari, meski kitabnya sama. Acaranya dimulai pukul 16.15 WIB hingga pukul 17.00 WIB," katanya.
Untuk pengasuh antara lain KH Abdusshomad Buchori (Ketua MUI Jatim), Prof DR H Ahmad Zahro MA (MAS/IAIN Sunan Ampel Surabaya), Prof DR HM Roem Rowi MA (MAS/IAIN Surabaya), dan sebagainya.
"Setelah pengajian, peserta beristirahat untuk menunggu datangnhya waktu berbuka puasa bersama di MAS yang setiap harinya disiapkan 2.000 bungkus takjil berupa makanan, minuman, dan kurma. Caranya dengan berjajar seperti di Masjid Nabawi atau Majidil Haram," katanya.
Ia menambahkan masyarakat juga dapat mengikuti Shalat Tarawih berjamaah di MAS yang disertai dengan "Tausiyah Tarawih" oleh ulama se-Jatim, bahkan peserta juga bisa mencapai 20 ribu bila mendekati akhir Ramadhan.
Redaktur: Mukafi Niam
Sumber : Antara
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
4
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
5
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
6
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
Terkini
Lihat Semua