Masduki Baidlowi: Saya Merasa Ini Tanggungjawab Berat
NU Online · Sabtu, 2 Oktober 2004 | 03:13 WIB
Jakarta, NU Online
Meski lembaga legislatif bukan lembaga asing baginya, Masduki Baidlowi mengungkapkan jabatan anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) yang diembannya sebagai tanggungjawab berat yang harus diembannya.
“Saya merasa jabatan ini sebagai tanggungjawab yang berat, karena saya telah bersumpah pada Allah, pada bangsa dan rakyat Indonesia untuk melaksanakan tugas kenegaraan dan aspirasi rakyat yang saya bawa,”kata Masduki Baidlowi kepada NU Online seusai acara pelantikan dirinya sebagai anggota DPR RI, di Senayan, Jumat (1/10).
<>Masduki Baidlowi adalah anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dalam Pemilu legislatif kemarin masuk daftar Caleg nomor 3 Kabupaten Bojonegoro, Gresik, Lamongan, Tuban atau Daerah Pemilihan IX Jawa Timur.
Sadar akan aspirasi masyarakat daerah tempat pemilihannya, tidak lantas membuat politisi anyar dari nahdiyin ini mengangkat kepentingan daerah di atas kepentingan nasional. “Saya tidak boleh hanya membawa kepentingan yang bersifat regional (kedaerahan: Red.), karena keanggotaan saya sebagai DPR tingkat pusat, aspirasi yang harus dikedepankan ya aspirasi rakyat secara nasional,”tandas politisi yang juga mantan wartawan di sejumlah media ternama Ibu Kota ini.
Niatan politik untuk memperjuangkan kepentingan rakyat secara nasional memang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi bagi Masduki. Dengan tegas dia mengatakan akan mengikatkan kuat-kuat niatannya dengan menjalankan fungsi ceck and balance dalam mengawasi pemerintah yang berkuasa.
Secara jujur Masduki yang pernah menjadi staf ahli anggota DPR dari FKB ini mengaku dirinya belum tahu akan ditempatkan di komisi berapa. Namun, karena dirinya yakin dengan pengalaman dan niat baiknya, politisi yang akrab dipanggil dengan sebutan Cak Duki akan merasa senang ditempatkan di komisi berapa saja. “Prinsipnya saya siap untuk duduk di komisi mana pun, kan semua tergantung niatnya,”ujar Cak Duki.
Untuk memperlancar tugas yang baru dititipkan rakyat kepada dirinya. Cak Duki mengaku sudah tuntas mendiskusikan semua persiapan dengan istri tercintanya. “Saya tidak ada problem (masalah: Red.) dengan keluarga berkaitan dengan tugas yang akan saya jalankan. Karena dari awal, saya dan keluarga sudah komit. Keluarga mendukung sepenuhnya,”tutur Cak Duki dengan dialek Madura yang sudah terasa encer.
Sampai dengan pelantikannya pada 1 Oktober kemarin, Masduki Baidlowi masih berstatus sebagai wakil sekretaris jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Ketika ditanya NU Online tentang harapannya terhadap pelaksanaan Muktamar PBNU pada akhir November mendatang, politisi yang mantan pemimpin redaksi almarhum majalah Tajuk ini mengatakan,”Saya jelas berharap ke depan NU akan lebih baik, agar NU dengan pelajaran yang kemarin tidak terbawa lagi dengan masalah-masalah yang bersifat politik praktis,”ungkapnya.
Masih soal harapannya dari Muktamar NU, politisi lulusan Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel (IAIN) Surabaya ini menjelaskan maksud harapannya,”Artinya NU harus mempunyai komitmen yang jelas terhadap nilai-nilai politik makro kebangsaan. Integritas nasionalnya dibangun lebih baik lagi, dan NU punya peran di situ. Aspirasi politiknya saya kira harus dibangun lebih baik melalui partai-partai yang bisa secara optimal menyampaikan aspirasi NU,”kata Cak Duki berharap. Semoga.(Doel)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
3
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
6
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
Terkini
Lihat Semua