Surabaya, NU Online
Konferensi Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP) Kota Surabaya yang digelar di Gedung Yayasan Masjid Assafi'iyah (Yamasa) Rungkut, Surabaya, hingga Ahad (12/2) menghasilkan pimpinan baru. Muhammad Asrori Muslich, Mantan Sekretaris GP Ansor periode 2007-2011, terpilih sebagai ketua yang baru jauh mengungguli calon lainnya.<>
Konferensi yang dibuka oleh Walikota Surabaya, Tri Risma Harini diikuti 29 Pengurus Anak Cabang (PAC) dari 31 PAC yang ada dan 132 pimpinan ranting.
Beberapa kandidat yang namanya sempat mencuat saat pra calon, tidak semuanya lolos lantaran terganjal tata tertib (tatib). Dalam tatib disebutkan, seorang calon bisa maju dalam pemilihan ketua apabila mendapat minimal 40 suara.
Beberapa kandidat yang gagal maju diantaranya Muhibbudin Zuhri (Mantan Ketua IPNU Surabaya), Abdur Rosyid (Sukolilo). Sedangkan dua orang yang dinyatakan memenuhi tatib masing-masing Muhammad Asrori Muslich SAg dan M Alfan Nabhan SE (Pengurus Cabang GP Ansor).
Dalam pemungutan suara, Asrori Muslich mendapat dukungan suara jauh melampaui pesaingnya M Alfan Nabhan. Dari 161 suara, Asrori berhasil meraih 91 suara, semantara M Alfan meraih 62 suara danterdapat 8 suara yang tidak sah maupun abstain.
Humas Panitia Konferensi GP Ansor Surabaya, HM Hasyim Asy'ari mengatakan, pelaksanaan konferensi berlangsung demokratis dan lancar meski digelar secara sederhana.
''Kita memang ingin mengembalikan gerakan pemuda Ansor yanglebih menyatu dengan masyarakat. Lebih-lebih Ansor lahir dari rahim NU, sehingga tidak bisa begitu saja menginggalkan peran serta masyarakat. Makanya, konferensi kali ini kita gelar lembaga pendidikan tidak di hotel-hotel sebagaimana sebelumnya,'' ujarnya, Senin (13/2).
Cak Hasyim, -demikian dia biasa disapa-, mengatakan, Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya, KH Dzul Hilmi Ghozali Lc mengaku sangat bangga dan bahagia dengan digelarnya konferensi tersebut.
Menurut Kiai Dzul Hilmi, Ansor sebagai garda terdepan perjuangan NU diharapkan tetap bersama-sama induk organisasi yakni NU mengawal ajaran aswaja (ahlusunnah waljamaah) yang saat ini sudah mulai banyak diabaikan masyarakat, terutama generasi muda.
Menurutnya, konferensi yang digelar di lembaga pendidikan, sudah menunjukkan bahwa Ansor benar-benar mulai berbenah dan lebih membumi dengan masyarakat. ''Ini perlu dipertahankan dan dilestrikan,'' ujarnya.
Sementara Tim Asistensi PW GP Ansor Jatim, Ahmad Heri mengatakan, konferensi GP Ansor Surabaya sudah sesuai dengan keputusan PW GP Ansor yang merekomendasi agar GP Ansor Surabaya menggelar konferensi pada 12 Februari 2012.
Sehingga, ujar dia, keputusan yang dihasilkan saat konferensi menjadi tanggungjawab bersama antara pengurus ranting, PAC, dan pengurus cabang. ''Setelah terpilih ketua dan penyususunan pengurus nantinya harus berkerjasama,'' tegasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Maulana
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua