Warta

Manarul Hidayat: NU-Muhammadiyah Selalu Rukun

Rab, 16 Februari 2011 | 10:34 WIB

Bekasi, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan ormas terbesar di Tanah Air. Kedua ormas ini selalu akur atau rukun. Kenapa sekarang muncul ormas-ormas lain, yang suka menyalahkan warga NU?

Pertanyaan ini dilontarkan oleh KH Manarul Hidayat di hadapan ribuan warga Nahdliyin Bekasi menghadiri Lailatul Ijtima’ (malam perkumpulan) yang sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Yayasan Az-Zikro, Cikunir, Bekasi Selatan, Selasa (15/2) malam. <<>br />
“Mereka yang suka menyalahkan warga NU dengan tahlil maulid adalah ormas yang dibekengi Yahudi. Termasuk, orang-orang dari sekelompok rombongan celana tinggi (rcti) yang datang ke masjid-masjid NU juga perlu diwaspadai, karena di antara mereka menganggap maulid sebagai bid’ah,” jelas Kyai Manarul menjawab pertanyaan awalnya.

Lebih lanjut Manarul mengimbau warga NU Kota Bekasi, agar tidak perlu anarkis. Kerusuhan dan kekerasan  di Cekeusik, Banten dan Temanggung, Jawa Tengah bukan orang NU. “NU tidak berwatak kekerasan. NU Selalu rahmatan lil 'alamin,” paparnya.
 
Kasus Ahmadiyah, menurut Manarul, Ahmadiyah melanggar surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri, tapi NU tidak boleh semena-mena apalagi melakukan kekerasan. NU tetap berada pada jalur kedamaian dan penjelasan yang baik (bilhikmah wal mauidzoh hasanah).
 
“Kita serahkan saja kepada pemerintah yang menegakkan hukum, dan kita doakan Pak Presiden segera membubarkan Ahmadiyah. Masak ada nabi terakhir dari India, Mirza Ghulam Achmad, itu namanya bukan Islam,” tambahnya. (zai)