Jember, NU Online
Memungkasi tahun ajaran 2009/2010, Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma'arif Jember menggelar pemilihan pelajar teladan tingkat kabupaten. Pesertanya berasal dari semua level sekolah di lingkungan Ma'arif Jember, mulai dari SD/MI hingga MA/SMA.
Menurut ketua panitia, Suwondo, mekanisme seleksi pelajar teladan dimulai dari pemilihan di sekolah masing-masing. Peserta lalu diikutkan dalam seleksi tingkat kebupaten. Akhirnya tersaring 61 peserta untuk tingkat SD/MI, 17 peserta untuk SMP/MTs dan 8 peserta untuk tingkat MA/SMA.<>
"Mereka masih harus menjalani ujian terakhir untuk menyandang predikat pelajar teladan," tukas Suwondo kepada NU Online di Jember, Jum'at (18/6).
Kepala SMP 02 Islam 45 Ambulu itu menjelaskan, pemilihan pelajar itu dimaksukan untuk memacu anak didik agar berprestasi lebih baik lagi. Di samping itu, juga untuk menanamkan kecintaan mereka terhadap ajaran-ajaran ahlussunh wal jama'ah. "Itu salah satu upaya kita untuk melestarikan aswaja dalam hati generasi muda NU," jelas Suwondo.
Ia mengaku risih dengan banyaknya budaya dan ideologi baru yang bermunculan akhir-akhir ini. Selain itu, saat ini begitu banyak godaan yang membuat pelajar lengah untuk belajar soal ke-NU-annya. "Mungkin TI (teknologi informasi) sekarang lebih menarik ketimbang menghafalkan surat yasin," keluhnya.
Dalam seleksi terakhir yang digelar di pondok pesantren Miftahul Ulum, Desa Wirowongso, Kec. Ajung, Jum'at pagi (18/6) itu, akhirnya terpilih pelajar teladan sebagai berikut: Ulfi Fa'ikotul H dari SDNU 03 Nurul Huda Wuluhan, M. Alfan al-Farisi dari MTs. Zainul Hasan, Balung dan Istiqamah dari MA. Ma'arif Jenggawah. Masing-masing adalah sebagai juara 1 dari tingkat SD/MI, SMP/Mts dan MA/SMA. Kepada setiap juara diberi tropy dan uang pembinaan. (ary)
Memungkasi tahun ajaran 2009/2010, Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma'arif Jember menggelar pemilihan pelajar teladan tingkat kabupaten. Pesertanya berasal dari semua level sekolah di lingkungan Ma'arif Jember, mulai dari SD/MI hingga MA/SMA.
Menurut ketua panitia, Suwondo, mekanisme seleksi pelajar teladan dimulai dari pemilihan di sekolah masing-masing. Peserta lalu diikutkan dalam seleksi tingkat kebupaten. Akhirnya tersaring 61 peserta untuk tingkat SD/MI, 17 peserta untuk SMP/MTs dan 8 peserta untuk tingkat MA/SMA.<>
"Mereka masih harus menjalani ujian terakhir untuk menyandang predikat pelajar teladan," tukas Suwondo kepada NU Online di Jember, Jum'at (18/6).
Kepala SMP 02 Islam 45 Ambulu itu menjelaskan, pemilihan pelajar itu dimaksukan untuk memacu anak didik agar berprestasi lebih baik lagi. Di samping itu, juga untuk menanamkan kecintaan mereka terhadap ajaran-ajaran ahlussunh wal jama'ah. "Itu salah satu upaya kita untuk melestarikan aswaja dalam hati generasi muda NU," jelas Suwondo.
Ia mengaku risih dengan banyaknya budaya dan ideologi baru yang bermunculan akhir-akhir ini. Selain itu, saat ini begitu banyak godaan yang membuat pelajar lengah untuk belajar soal ke-NU-annya. "Mungkin TI (teknologi informasi) sekarang lebih menarik ketimbang menghafalkan surat yasin," keluhnya.
Dalam seleksi terakhir yang digelar di pondok pesantren Miftahul Ulum, Desa Wirowongso, Kec. Ajung, Jum'at pagi (18/6) itu, akhirnya terpilih pelajar teladan sebagai berikut: Ulfi Fa'ikotul H dari SDNU 03 Nurul Huda Wuluhan, M. Alfan al-Farisi dari MTs. Zainul Hasan, Balung dan Istiqamah dari MA. Ma'arif Jenggawah. Masing-masing adalah sebagai juara 1 dari tingkat SD/MI, SMP/Mts dan MA/SMA. Kepada setiap juara diberi tropy dan uang pembinaan. (ary)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua
