Warta

Lulusan Pesantren Direkrut Perusahaan Elektronik Malaysia

NU Online  ·  Kamis, 17 Juni 2010 | 10:33 WIB

Brebes, NU Online
Mengemas pendidikan pesantren tidak berarti hanya berkutat pada pembelajaran ilmu-ilmu agama saja. Pesantren juga kaya dengan pembekalan life skill. Sehingga ketika lulusan pesantren terjun ke masyarakat mereka langsung siap menjadi kader-kader penggerak pembangunan.

Pola  pembelajaran kecakapan hidup yang disinerjikan dengan kehidupan beragama, dapat kita lihat di Pondok Pesantren Modern Al Falah Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom Brebes. “Kami memadukan pola kecapakapan hidup dan agama, sehingga para santri memiliki bekal ketrampilan yang paripurna,” ujar pengasuh Pesantren Al Falah Drs. H. Nasrudin di sela gebyar ulang tahun ke-10 pondok tersebut Kamis (17/6).<>

Bukti dari itu, lanjutnya, sebanyak 24 Santri dikirim ke Malaysia untuk dipekerjakan di perusahaan elektronik. “Kami bekerja sama dengan perusahaan di Malaysia untuk menyalurkan mereka,” ujar Nasrudin yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu.

Untuk menunjang kecakapan hidup para santri, di sekolah tersebut juga berdiri Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). “Hingga sepuluh tahun ini, kami telah memiliki Santri 1.600 orang,” jelas Nasrudin.

Dalam rangkaian ulang tahun ke-10 Pesantren Al Falah, berbagai kegiatan digelar.  Masyarakat sekitar juga dilibatkan sehingga sangat semarak. Masyarakat bersama para santri berbaur mengikuti Sepeda Gembira (13/6), Gerak Jalan (15/6), Parade Band Pelajar dan Santri (17/6), Jalan Sehat (20/6) dan Istighosah (26/6) serta berbagai kegiatan  intern lainnnya.

Pesantren yang diresmikan Wakil Presiden (Yusuf Kalla) waktu itu, berdiri di atas tanah seluas 8 hektar. Para pengajar terdiri dari para ustad dan ustadzah dari Alumni pesantren dalam dan luar negeri. Berbagai sarana dan prasarana juga tergolong cukup lengkap. (was)